Soal Giant Sea Wall, Pramono Anung Tegaskan Hanya Akan Bekerja untuk Hal yang Nyata
Pramono merespons gagasan Ridwan Kamil soal Giant Sea Wall, dia tegaskan hanya akan bekerja untuk hal yang nyata bagi warga Jakarta.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Pramono Anung merespons gagasan Ridwan Kamil soal Giant Sea Wall.
Ia menegaskan hanya akan mengerjakan hal-hal yang nyata untuk warga Jakarta.
Mulanya Pramono mengatakan bahwa Giant Sea Wall bukan hal yang baru.
Melainkan gagasan lama jauh sebelum pemerintah Sutiyoso atau Bang Yos di Jakarta
"Dan yang paling utama, orang yang berani mewujudkan, siapa saja harus mewujudkan itu," kata Pramono Anung di Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2024).
Ia lalu menerangkan gagasan Giant Sea Wall untuk mengurangi banjir di Jakarta.
Menurutnya gagasan tersebut memang harus direalisasikan.
"Bahkan saya bersama Presiden Jokowi pernah berkunjung ke Belanda untuk secara khusus berkaitan dengan Giant Sea Wall," terangnya.
Baca juga: Bamsoet Dukung Percepatan Pembangunan Giant Sea Wall Jakarta
Meski begitu ia menegaskan hanya akan bekerja untuk hal-hal yang nyata untuk warga Jakarta.
"Saya tidak akan bekerja untuk hal yang terlalu muluk-muluk, tetapi riil di bawah. Itu yang akan saya kerjakan," tegasnya.
Diketahui gagasan Giant Sea Wall diucapkan pertama kali oleh bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil.
Mengenai rencana pembangunan giant sea wall di Jakarta. Menurut RK, pembangunan kebijakan itu akan dibiayai oleh pemerintah pusat.
Menurutnya, pembangunan giant sea wall masih belum terwujud dari sejumlah gubernur Jakarta. Karena itu, ia berjanji akan menuntaskan pembangunan tersebut.
"Di Jakarta itu kan ada dua kegiatan ya kegiatan yang dilakukan oleh Pemprov DKI anggaran DKI dan ada kegiatan yang dibiayai oleh Pusat, nah Giant sea wall itu adalah proyek pusat yang selama ini beberapa gubernur belum bisa karena kan prioritas dari presidennya mungkin berbeda," kata RK di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2024) siang.