Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fenomena Beda Hasil Survei di Pilgub Jateng dan Jakarta, Bagaimana yang Terjadi Sebenarnya?

Perbedaan hasil survei kembali terjadi dalam konteks Pilkada Serentak 2024. Setelah di Jakarta, kini Jawa Tengah.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Fenomena Beda Hasil Survei di Pilgub Jateng dan Jakarta, Bagaimana yang Terjadi Sebenarnya?
YouTube.com/KPU Jateng
Beda hasil survei di Pilgub Jateng menjadi polemik. Sebelumnya, di Jakarta, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia juga menunjukkan hasil yang kontras. 

Sementara itu tren elektabilitas calon disebutkan Deni Irvani juga dipengaruhi oleh tren popularitas para calon.

"Elektabilitas pasangan Andika-Hendi naik secara signifikan juga karena popularitasnya naik secara signifikan dari 60 ke 71 atau naik 11 poin. Sedangkan Ahmad Luthfi awareness-nya tidak bergerak atau stagnan di angka 67," terangnya.

Namun meskipun begitu, Deni mengingatkan bahwa untuk memprediksi pemenang dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024 diperlukan selisih dua kali margin of error atau sekitar 5,8 % yang pada saat ini belum tercapai.

Untuk itu dirinya menyebut bahwa strategi para paslon dalam memanfaatkan sisa waktu yang ada masih sangat menentukan.

Survei Indikator Politik

Sementara Indikator Politik merilis hasil survei yang dilakukan pada 7-13 November. Hasilnya, elektabilitas pasangan Luthfi-Yasin masih mengungguli Andika-Hendi.

"Elektabilitas dua paslon berdasarkan simulasi surat suara yakni Andika-Hendi 43,46 persen dan Luthfi-Taj Yasin 47,19 persen. Tidak tahu 9,35 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Minggu (17/11/2024).

Berita Rekomendasi

Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling.

Survei melibatkan 3.500 respondens sebagai sampel, yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Responden diwawancarai dengan tatap muka. Adapun margin of error survei adalah sekitar lebih kurang 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Perolehan elektabilitas dua paslon itu relatif stagnan jika dibandingkan survei sebelumnya di bulan Oktober.

Saat itu, elektabilitas Andika-Hendi 44,0 persen, sementara Luthfi-Yasin 48,2 persen. Ada sedikit penurunan jika dibandingkan elektabilitas bulan November ini.

Sementara jika simulasi survei dengan bertanya langsung maka nama Luthfi yang berada di top of mind para respondens.

Adapun rinciannyanya, 32,74 persen menyebut nama Luthfi; 31,57 persen menyebut nama Andika; 2,42 persen menyebut nama Taj Yasin; 0,94 menyebut nama Hendi; 0,80 persen nama lainnya, dan 31,53 persen tidak tahu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas