Purnawirawan TNI AD Dukung Hendardji
Diperkirakan, 50 persen angkatan ini mendukung Hendardji duduk sebagai DKI 1
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan purnawirawan TNI Angkatan Darat yang mendukung Hendardji Soepandji untuk gubernur Jakarta datang dari teman seangkatannya yakni 74. Diperkirakan, 50 persen angkatan ini mendukung Hendardji duduk sebagai DKI 1.
"Kalau mendukung secara pribadi banyak ya. Paling tidak ada 50 persen. Angkatan 74 banyak yang mendukung Hendardji," ujar Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo kepada Tribun Jakarta di kantor PPAD, Jakarta Timur, Senin (23/4/2012).
Menurut Agustadi, teman satu angkatan sudah melakukan konsolidasi dengan melakukan pertemuan untuk mendukung Hendardji belum lama ini. Salah satu yang ikut berkumpul adalah bekas KSAD Letjen TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.
"Dalam pertemuan itu ya kita ngomong-ngomong dan memberikan dukungan. Kalau 50 persen ada sekitar 200 orang. Biasanya satu angkatan mencapai 450 orang. Buat mereka yang mau mendukung silakan saja," terang Agustadi yang juga Dewan Penasehat PPAD.
Calon Gubernur DKI Jakarta, Hendardji Soepandji bersama Wakilnya A Riza Patria diterima Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat, (PPAD) di markas PPAD Jalan Matraman Raya No 114 Jakarta Pusat, Senin (23/4/2012) kemarin.
Hendardji berkunjung ke PPAD bersama wakilnya Ahmad Riza Patria. Bersama Hendardji, datang Wakil Ketua Tim Sukses Mayjen TNI (Purn) I Gusti Kompyang Manila dan tim humas.
Hendardji diterima Ketua PPAD Letjen TNI (Purn) Soerjadi dan Dewan Kehormatan PPAD Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo, Mayjen TNI (Purn) Suhardi, Mayjen TNI (Purn) TB Wirawan, Mayjen TNI (Purn) A. Ghani, Brigjen TNI (Purn) Sukomantoro, Brigjen TNI (Purn) Syamsi Z, Brigjen TNI (Purn) Hadisudarminto.
"Pemimpin yang memiliki komitmenlah yang akan sukses, jangan keliru lagi memilih pemimpin Jakarta," ujar Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo.
Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat sebagai wadah pensiunan TNI AD terbuka bagi siapapun. Namun, PPAD tak akan menjatuhkan diri sebagai pengeras suara bagi anggotanya yang maju dalam pencalonan gubernur Jakarta, seperti Hendardji Soepandji.
"PPAD tidak pernah dukung mendukung. Karena PPAD bukan partai politik. PPAD bukan organisasi masyarakat di bawah underbow-nya partai tertentu dan PPAD tidak berambisi pada kekuasaan," ujar Ketua PPAD Letjen (Purn) Soerjadi usai menerima Hendardji dan wakilnya Ahmad Riza Patria.
Soerjadi menyambut baik silaturahmi yang dilakoni Hendardji. Sebagai organisasi, PPAD terbuka mendengarkan anggotanya yang ingin mencalonkan sebagai cagub jalur independen.
"Saya sebagai orangtua, kita tentu mau mendengar dan memberi wewenang jangan begini dan begitu. Jadi sebatas itu saja. Dan kita tidak pernah memprovoke anggota PPAD untuk memilih calon tertentu," terang jenderal bintang dua itu.
Konsep gubernur ideal versi PPAD, lanjut Soerjadi, adalah pemimpin yang punya komitmen untuk apa sebuah pemerintahan itu ada. Ketika seorang maju sebagai calon gubernur, tanpa komitmen apa-apa, pencalonannya harus dipertanyakan.
Soerjadi meminta media juga harus ikut bergerilya mengorek semua latarbelakang, jejak rekam calon gubernur. Dengan demikian, rakyat akan tercerahkan dan terbuka pikirannya untuk memilih siapa calon pemimpin mereka untuk Jakarta lima tahun ke depan. Sehingga tidak menyesal kemudian.
"Saya kira tidak ada kaitannya seorang pemimpin harus dari militer atau tidak. Yang mampu itu yang cocok. Sipil dan militer bagi saya sama. Tidak ada dominasi sipil dan militer," pungkasnya.(Yogi Gustaman)
*Silakan baca edisi selengkapnya dengan mengklik Tribun Jakarta Digital Newspaper