Fitnah dan Survei untuk Jatuhkan Hidayat-Didik
Calon Gubernur DKI Jakarta, Hidayat NurWahid tegas menyatakan, fitnah yang dilancarkan serta berbagai hasil survei
Penulis: Bahri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid tegas menyatakan, fitnah yang dilancarkan serta berbagai hasil survei, adalah bagian dari upaya pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkan suaranya.
Beberapa hasil survei terkait Pilkada DKI Jakarta, menempatkan pasangan Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini, di bawah pasangan lain.
"Hal-hal seperti ini (fitnah-fitnah) yang menandakan orang khawatir akan peluang kita untuk menang, termasuk juga keberadaan survei," tutur Hidayat di markas Hidayat-Didik Center, Warung Buncit, Jakarta, Kamis (31/5/2012) malam.
Menurut Hidayat, sungguh sangat tidak masuk akal hasil survei yang menyebutkan dirinya dan Didik Rachbini hanya mendapat 5 persen suara dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Masa kita diberi 5 persen. Itu ayam saja tertawa dengarnya. PKS saja suaranya dalam pemilu 2004 di wilayah Jakarta sebesar 23 persen sedangkan tahun 2009 19 persen. Kalau dirata-rata 21 persen suara, dan kita tahu pemilih PKS solid," tuturnya.
"Apalagi ada Pak Didik, teman-teman PAN, Muhammadiyah, serta dukungan rekan-rekan lainnya. Kok bisa tiba-tiba jadi 5 persen?" Hidayat mempertanyakan.
Menanggapi cara-cara tidak elok tersebut, Hidayat mengatakan pihaknya tidak akan membalasnya dengan cara yang sama, ia justru akan membalasnya dengan cara-cara yang fair. "Cara-cara yang tidak fair akan kita lawan dengan cara yang fair," tegas Hidayat.
Hidayat mengatakan terkait berbagai fitnah yang beredar terkait dirinya dan Didik J. Rachbini merupakan bentuk kekhawatiran pihak lain bahwa dirinya berpeluang besar untuk menang.
"Saya difitnah kalau HNW Gubernur, katanya gereja-gereja akan hilang dari Jakarta. Padahal kami (PKS) sudah menjadi gubernur di Jawa Barat dan Sumatera Barat dan disana terbukti bisa tetap berjalan seperti adanya," terang Hidayat.
Hidayat juga mengatakan ada juga fitnah yang menyebut dirinya sebagai GAM (Gerakan Anti Maulid). "Saya bilang nanti kita bikin maulid di balai agung DKI," ujar Hidayat.
Hidayat juga menyebutkan ada juga yang memfitnah dirinya sebagai pengikut syiah. Menurut Hidayat, berbagai fitnah yang muncul tersebut menunjukkan bahwa pihak yang menyebarkan fitnah tersebut khawatir karena melihat pasangannya memiliki peluang besaruntuk memenangi Pilkada DKI Jakarta.
"Kita akan balas fitnah dengan amal soleh, dan cara yang tidak fair akan kita lawan dengan cara yang fair," ujar mantan ketua MPR ini menanggapi fitnah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan Deklarasi dari Human Resources Center, Pemuda Karang Taruna, Forum Mahasiswa, Remaja Masjid Rawa Belong, Forum Masyarakat Tanah Tinggi, untuk mendukung pencalonan pasangan Hidayat-Didik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Semua dukungan ini adalah akumulasi bahwa komitmen kita untuk membangun Jakarta yang sejahtera, modern dan berbudaya," beber Hidayat.
*Silakan klik di Sini untuk update Tribun Jakarta Digital Newspaper