Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Periksa CCTV Ungkap Pelaku Perampokan di Taksi

Penyidik Polres Jakarta Selatan akan memeriksa rekaman CCTV di beberapa ATM yang disinggahi para pelaku perampokan taksi saat

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-in Polisi Periksa CCTV Ungkap Pelaku Perampokan di Taksi
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Kombes Pol Rikwanto saat mengecek senpi ilegal, belum lama ini. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Polres Jakarta Selatan akan memeriksa rekaman CCTV di beberapa ATM yang disinggahi para pelaku perampokan taksi saat menguras uang di ATM korban yang terjadi dua hari berturut-turut di wilayah Jaksel yakni Sabtu (27/10/2012) dan Minggu (28/10/2012) kemarin.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan, korban dari dua perampokan taksi tersebut tidak mengingat nopol taksi maupun nama sopirnya dan yang diingat hanyalah warna taksi dan nama taksi tersebut.

Sehingga penyidik mengambil langkah dengan mencari adanya rekaman CCTV dimana para pelaku menguras uang di ATM korban. Dan mudah-mudahan melalui rekaman CCTV itu bisa diketahui gambaran pelakunya.

"Sejauh ini belum ada tersangka yang ditangkap. Penyidik masih memeriksa CCTV dan menelusuri TKP karena kejadian terjadi selama perjalanan di dalam taksi," terang Rikwanto.

Rikwanto menambahkan, rekaman CCTV yang akan diperiksa yakni di ATM Alfamart Pondok Pinang dan ATM samping Seven. Sebelumnya, penyidik akan mengirim surat pada pemilik CCTV untuk memeriksa rekaman tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejak Sabtu (27/10/2012) dan Minggu (28/10/2012) kemarin, terjadi dua perampokan taksi di wilayah Jakarta Selatan.

BERITA TERKAIT

Pada Sabtu (27/10/2012), seorang ibu dan anak menjadi korban perampokan di dalam taksi tengah malam tadi di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (29/10/2012).

Kejadian berawal saat korban Michelle Widyawati (54) dan anaknya Erna Setyawati (24) hendak pulang dari Cilandak menuju ke rumahnya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Korbanpun menyetop sebuah taksi dari perusahaan taksi Primajasa, dan naik ke taksi tersebut. Di perjalanan korban dibawa berputar-putar, sampai kemudian taksi berhenti di Jalan Veteran, Pesanggrahan. Di sana, tiba-tiba naik tiga orang ke dalam taksi tersebut.

Tiga orang itu memaksa korban menyerahkan barang berharga milik korban berupa uang tunai sebesar 1,7 juta, perhiasan, serta kartu ATM.

Setelah mendapat uang tunai, perhiasan dan ATM korban, pelaku lalu memaksa korban untuk memberitahu nomor pin ATM tersebut.
Awalnya korban memberikan nomor pin palsu, tetapi karena diancam akan dibunuh korban kemudian memberikan pin aslinya.

Pelaku berhenti di ATM dan mengambil uang sebanyak Rp 13 juta, jadi total nilai barang korban yang hilang secara keseluruhan adalah sekitar 35 juta rupiah.

Setelah berhasil menguras uang dan harta benda korban, pelaku menurunkan korban di wilayah Kebayoran Lama, sekitar pukul 01.00 dinihari.

Kejadian kedua, Minggu (28/10/2012) pukul 20.30 WIB di Bundaran Pondok Indah, Jaksel dengan korban bernama Ratna Komalasari.

Saat itu korban memberhentikan taksi Family di depan McDonald Pondok Indah untuk pulang ke rumahnya di Gandaria. Lalu di TKP, sopir menghentikan taksinya dengan alasan tidak jelas.

Tiba-tiba naik tiga orang laki-laki tidak dikenal dan langsung memepet korban, mengikat tangan korban dan memakaikan kacamata khusus pada korban sehingga korban tidak bisa melihat.

Pelaku sempat memukul muka korban. Dan menyuruh korban "diam". Pelaku juga merampas harta benda, tiga ponsel dan perhiasan korban dan mengambil uang sebesar Rp 6 juta dari ATM korban.

Saat menurunkan korban, pelaku sempat mengembalikan ATM dan simcard dari tiga HP korban lalu kabur ke arah Lebak Bulus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas