Korban Berjalan ke Puskesmas Membawa Potongan Kemaluannya
Abdul Muyi, pemuda yang kemaluannya dipotong seseorang di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan
Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abdul Muyi (21), pemuda yang kemaluannya dipotong oleh seorang wanita di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, disebutkan sempat berjalan-jalan bersama dengan wanita yang diduga pelaku sebelum kemaluannya dipotong.
Korban disebutkan pergi jalan bersama seorang teman wanitanya sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka berdua kemudian sempat berkeliling-keliling menggunakan sepeda motor milik korban.
Sampai sekitar pukul 04.30 WIB, korban kemudian diajak berjalan ke lokasi kejadian di jalur gas pertamina tak jauh dari kampus Universitas Pamulang. Disitulah korban kemudian dipotong kemaluannya oleh pelaku.
"Menurut pengakuan korban, dia tidak sadar, tiba-tiba sudah dipotong. Tapi kondisi korban masih sulit dimintai keterangan, kami masih terus melakukan penyelidikan," ujar Kanit Reskrim Polsek Pamulang, AKP Budi Hardjono di Mapolsek Pamulang, Selasa (13/5/2013).
Usai kemaluannya dipotong, korban kemudian sempat berjalan menuju ke Puskesmas Pamulang yang terletak sekitar 100 meter dari lokasi sambil menenteng potongan kemaluannya. Karena lukanya yang parah, korban kemudian dibawa ke RSUD Tangerang Selatan.
Saat itu korban mendapat perawatan di RSUD Tangerang Selatan, kondisinya juga masih trauma dan cenderung menutup diri sehingga petugas sulit memperoleh keterangan.
Tangisan sang Ibu
Arah (46) ibunda dariAbdul Muhyi (21), pemuda yang kemaluannya dipotong di kawasan Pamulang mengaku amat terkejut begitu mendengar kabar bahwa putranya mengalami kejadian yang begitu mengerikan.
Ia menyebutkan dirinya mendapat kabar dari Puskesmas Pamulang sekitar pukul 07.30 WIB pagi tadi, setelah itu ia langsung meluncur ke RSUD Tangerang Selatan, tempat putranya dirawat.
Saat melihat putranya disana, wanita berusia 46 tahun itu juga sempat pingsan saat melihat kondisi putranya itu.
"Habis itu saya langsung berangkat ke rumah sakit. Pas saya lihat anak saya, saya langsung pingsan, saya pikir ya mati dah anak saya," ujarnya dengan logat betawi yang kental saat ditemui di ruang tunggu RSUD Tangerang Selatan, Selasa (14/5/2013).