Saat Siswi SMA Belajar Jadi Petugas Forensik, Lakukan Olah TKP
Beginilah kalau anak-anak SMA belajar jadi petugas forensik, pelajari cara olah TKP.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
Antusiasme dan minat para siswi ini tidak lepas dari semakin canggihnya teknologi dan terbukanya akses komunikasi.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Direktir Lembaga Eijkman, Prof.dr.Herawati Sudoyo, Ph.D sebelum melepas para peserta.
"Semakin mudahnya mereka mengakses tv kabel yang menayangkan serial-serial berbau forensik menjadikan bidang ini terlihat lebih cool dan challenging di mata anak muda," tuturnya.
Frisca Erika dari SMAN 1 Bogor mengaku dunia forensik memang sudah menarik perhatiannya sejak dulu. Di waktu senggang, ia biasanya berkunjung ke sebuah laboratorium forensik di Bogor.
"Setelah mengikuti kegiatan ini, pengetahuan saya tentang ilmu forensik semakin luas. Saya semakin tertarik dengan dunia forensik," katanya.
Cikal Bakal Peneliti Handal
Ketua Harian KNIU Prof.Dr.Arief Rachman MPd, berharap acara ini dapat melahirkan cikal bakal para peneliti perempuan Indonesia yang dapat berkontribusi pada kesejahteraan bangsa maupun dunia.
Di mata internasioal, katanya, peneliliti perempuan Indonesia sangat disegani. "Orang UNESCO saat bangga pada peneliti perempuan kita. Apalagi banyak perempuan Indonesia yang memenangkan ajang For Women in Science," katanya.
Ajang internasional tersebut diadakan oleh L'Oréal dan UNESCO untuk memberi apresiasi terhadap prestasi para peneliti perempuan di seluruh dunia.
"Mendidik seorang perempuan sama dengan mendidik semua bangsa," tuturnya.
Lebih lanjut pemerhati pendidikan itu juga menegaskan gerakan penelitian untuk pembangunan bangsa (research based development) dapat tergenderangkan melalui acara ini.
"Tanpa penelitian tidak akan ada pembangungan sebuah bangsa," ujarnya.
Daniel Ngantung