Pria Tempelkan Kemaluan ke Ibu Muda Diteriaki Copet
Res (28) mengaku menjadi korban pelecehan seksual, saat menonton konser sejumlah artis papan atas dalam panggung MNC Fair.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Res (28) mengaku menjadi korban pelecehan seksual, saat menonton konser sejumlah artis papan atas dalam panggung MNC Fair, di Parkir Barat Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (26/5/2013) sekitar pukul 09.00 WIB.
Pelaku pelecehan seksual terhadap ibu beranak satu adalah Saputra (35), cleaning service di salah perkantoran di Jakarta Pusat. Saputra sempat menjadi bulan-bulanan massa, karena diteriaki copet oleh Res, warga Tanahabang, Jakarta Pusat.
Saat itu, Res tercengang karena mendapati Saputra yang berdiri berhimpitan tepat di belakangnya, mengeluarkan kemaluannya. Massa yang akhirnya mengetahui Saputra adalah pelaku pelecehan seksual, makin ganas dan memukulinya membabi buta.
Beruntung, polisi yang berjaga di konser musik itu, mengamankan Saputra dan menggelandangnya ke Mapolsektro Tanah Abang. Namun, karena kasus ini adalah pelecehan seksual terhadap perempuan, maka kasus dilimpahkan ke Polrestro Jakarta Pusat.
Saat ditemui di Mapolsektro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (26/5/2013), Res menerangkan, ia datang ke panggung acara konser musik MNC Fair bersama suami dan anak perempuannya yang berusia sekitar 8 tahun.
Menurut Res, awalnya ia dan suami serta anaknya menonton di bagian paling belakang dari jejeran penonton yang berdiri. Namun, saat The Virgin tampil, Res mengaku mendekati panggung.
"Saya minta izin sama suami untuk mendekati panggung, soalnya saya ngefans banget sama The Virgin," ungkap Res yang mengenakan baju hem putih dan celana panjang pink.
Menurut Res, ia hendak memfoto artis kesayangannnya, The Virgin, terutama Mitha, yang menjadi idolanya.
"Suami dan anak saya di belakang. Saya maju mau memfoto Mitha," katanya.
Res menjelaskan, saat dirasa posisinya tepat, ia mengeluarkan ponselnya. Sementara, kamera digitalnya tetap ada di saku kanannya.
"Saya mau foto pake HP dulu, lalu pakai kamera juga," ucap Res.
Saat itu, kata Res, di depan panggung suasana cukup ramai dan berdesakan. Namun, Res, merasa dari arah belakang, ada yang mendorong-dorongnya terus menerus.
"Saya sudah curiga, walau sangat padat, tapi enggak mungkin ke depan lagi. Lalu, kenapa masih ada yang dorong?" tutur Res.
Saat, itulah Res mengaku sempat menoleh ke belakang dan melihat seorang pria dengan tampang mencurigakan, terus menghimpitnya dari belakang.
Setelah berhasil memfoto artis idolanya beberapa kali, Res kembali terusik, karena pria itu terus menghimpit dan mendorongnya dari belakang.
Saat menoleh, Res mengaku kaget, karena pria itu mengeluarkan kemaluannya dari resleting celananya. Bukan itu saja, tangan sang pria juga mendekap Res dan menggerayangi bagian saku atau paha kanannya.
"Kemaluannya dikeluarin. Terus dorong-dorong dan menghimpit dari belakang saya. Tangannya juga ke arah saku saya, di mana ada kamera saya," beber Res.
Melihat tindakan yang mulai tak beres, Res berteriak copet.
"Saya spontan teriak copet. Habis itu dia mundur," ujar Res.
Karena sang pria mundur, Res tetap berteriak sambil menunjuk pelaku.
Mendengar teriakan Res, sejumlah penonton konser meresponnya. Mereka berusaha menangkap pelaku yang lari ke belakang. Namun, akhirnya pelaku yang diketahui bernama Saputra, berhasil dibekuk pengunjung lain.
Riski, seorang penonton konser yang ikut membekuk pelaku menjelaskan, saat Res berteriak copet, ia dan beberapa penonton langsung berusaha menangkap pelaku.
"Sempat ketangkap sama saya, tapi langsung berontak dan kabur. Akhirnya ditangkap juga sama penonton lain," papar Riski.
Menurut Riski, saat ditangkap dan mendapat bogem mentah dari massa, barulah diketahui bahwa pelaku juga melakukan pelecehan seksual terhadap Res.
"Waktu ditangkap resleting celananya memang terbuka," kata Riski.
Menurut Riski, mendengar pengakuan Res, massa semakin marah dan memukuli Saputra. Beruntung, saat itu polisi yang berjaga dalam konser, mengamankan pelaku dan membawanya ke Mapolsektro Tanah Abang.
"Korban sama beberapa warga juga diminta ke kantor polisi sini untuk jadi saksi," cetus Riski. (*)