PKL Pesimistis di Blok G
PKL Pasar Tanah Abang yang direlokasi ke Pasar Blok G, mengaku pesimis dengan keberlangsungan usaha mereka
Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Tanah Abang yang direlokasi ke Pasar Blok G, mengaku pesimis dengan keberlangsungan usaha mereka setelah direlokasi. Pasalnya, menurut mereka, lokasi relokasi tersebut relatif sepi karena pembeli enggan masuk dan naik ke dalam gedung pasar.
"Saya dulu pernah punya toko di sana, susah, buat makan sendiri aja susah," ujar Asri seorang pedagang pakaian anak-anak yang ikut direlokasi ke Blok G.
Belum lagi kondisi pasar yang ia nilai kurang layak. Wanita paruh baya itu menuturkan bahwa jika hujan, bagian bawah pasar biasanya akan tergenang air dan becek sehingga membuat pembeli akan semakin malas datang.
"Banjirnya bisa sedengkul," tukasnya.
Belum lagi kenyataan bahwa gedung tersebut juga dijadikan lokasi tempat mangkal para pekerja prostitusi dari kawasan Bongkaran. Ia mengatakan lokasi tersebut tidak akan ramai dan laku, karena menurutnya selama disana tetap dijadiakan lokasi praktek prostitusi, tempat berdagang tidak akan bisa mendapat berkah.
"Kalo jadi tempat ngejablay gitu, berapa rumah coba yang kena sial, gak akan berkah," katanya.
"Paling lama tiga bulan juga (pedagang) pasti pada pindah lagi (ke jalan)," tandasnya.