Usut Penembakan Taksi, Polda Metro Jaya Periksa CCTV Tol
Dari keterangan sopir taksi Deffi Erfian (41) penembaknya adalah pengemudi sedan jenis Mercy hitam
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya masih mendalami kasus penembakan taksi Pusaka B 1635 CTA oleh pengendara mercy hitam di Tol Dalam Kota, KM 3.800 atau di sekitar Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2013) sore sekira pukul 16.10 lalu.
Perburuan terhadap pelaku penembakan terus dilakukan. Untuk melacak keberadaan pelaku, petugas kepolisian akan memeriksa kamera pengintai (CCTV) yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengungkapkan polisi akan memeriksa CCTV yang ada di dalam Tol Dalam Kota itu untuk mengidentifikasi pelaku. "Kami masih dalami dan identifikasi pelakunya. Kami akan periksa CCTV yang ada di sana untuk melacak keberadaan pelaku," kata Rikwanto, Sabtu (31/8/2013).
Dari keterangan sopir taksi Deffi Erfian (41) penembaknya adalah pengemudi sedan jenis Mercy hitam. Namun untuk memastikannya, Rikwanto mengaku polisi membutuhkan hasil rekaman CCTV tersebut.
"Untuk itu kita sangat memerlukan hasil rekaman CCTV. Dari sana nantinya bisa dipastikan jenis mobil dan nomor polisinya," ujarnya.
Seperti diketahui taksi Pusaka B 1635 CTA dengan nomor punggung JKD 4635 yang dikemudikan Deffi Erfian (41) ditembak orang tak dikenal dari sedan warna hitam di Tol Dalam Kota, KM 3.800, Jumat (30/8/2013).
Saat kejadian, taksi sedang melintas dari arah Cililitan menuju Semanggi. Peluru menembus kaca pintu depan sebelah kiri taksi. Akibatnya kaca retak dan meninggalkan satu lubang bekas peluru berdiameter 0,5 cm. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Menurut Deffi peristiwa berawal saat ia menaikkan dua penumpang laki-laki dari Cawang, Jakarta Timur dan hendak menuju Hotel Sultan. Saat menuruni fly over Pancoran di Tol Dalam Kota atau tepatnya di KM 3.800, sebuah mobil mercy warna hitam yang ada di belakangnya, beberapa kali membunyikan klakson.
Saat itu kata Deffi, ia berada di jalur satu di Tol Dalam Kota. Karena merasa agak terganggu dengan sedan mercy hitam yang mengklaksonnya, Deffi mengaku sedikit mengambil arah ke lajur kanan atau jalur dua tol.
Saat itulah mobil Mercy hitam tersebut melewatinya dari kiri. Pengemudinya langsung mengeluarkan senjata dan menembak dari jarak sekitar satu setengah meter. Deffi mengaku tidak mendengar suara letusan senjata api namun hanya letupan. "Setelah itu suara kaca retak," katanya. Akibatnya pintu depan sebelah kiri taksi retak. "Sedikit pecahan kaca, sempat kena tangan kiri saya, walau tak luka," paparnya.
Deffi sangat yakin pelaku penembakan menggunakan senjata airsoft gun atau air gun dan bukan senjata api berpeluru tajam. "Kalau senjata api, suaranya lain dan saya pasti sudah luka, kena tembak," kata Deffi.
Deffi mengaku hanya sekilas melihat wajah pelaku penembakan itu. "Wajahnya gelap atau berkulit gelap dan rambutnya pendek. Cuma itu aja, cuma sekilas," katanya yang mengaku tidak sempat melihat nomor polisi mercy hitam itu
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.