Demo PKL Pasar Gembrong Diwarnai Aksi 'Bunuh Diri'
Saat itu, puluhan pedagang yang merupakan warga asli sekitar, datang dari arah Timur dengan melakukan long march.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demo puluhan pedagang kaki lima (PKL) Pasar Gembrong di Jalan Basuki Rahmat, Cipinang Besar Utara, Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2013) siang, diwarnai aksi 'bunuh diri'.
Saat itu, puluhan pedagang yang merupakan warga asli sekitar, datang dari arah Timur dengan melakukan long march.
Mereka berjalan kaki di sepanjang badan jalan, di mana biasanya mereka mendirikan lapak dagangan.
Beberapa spanduk turut dibawa, dengan bertuliskan berbagai pernyataan keberatan para pedagang. Hingga di Jembatan Kali Cipinang, mereka berhenti dan melakukan aksi demo di atas jembatan tersebut.
Di tengah-tengah kerumunan pendemo, salah satu pedagang mendirikan lapak dagangan. Tiba-tiba, dua petugas Satpol PP menghampirinya dan meminta untuk pindah ke dalam Pasar Gembrong Cipinang Besar milik PD Pasar Jaya.
Di dalam pasar itulah, pedagang mengalami kesulitan, karena pembeli sangat sepi. Akhirnya, pedagang kembali turun berjualan di pinggir jalan. Akibatnya, Satpol PP kembali menggusur, kericuhan pun terjadi antara pedagang dan Satpol PP.
Karena tidak bisa berjualan lagi, salah satu pedagang melakukan aksi 'bunuh diri'. Pedagang mengaku stres karena tidak bisa berjualan dan memenuhi kebutuhan hidup lagi.
Pedagang menggantungkan lehernya menggunakan seutas tali rafia warna hijau. Aksi tersebut merupakan salah satu aksi teatrikal yang dilakukan para pedagang. Mereka mengaku kecewa dengan tindakan Pemprov DKI yang melakukan relokasi.
"Kami berjanji menata pasar agar tidak macet dan tidak memakan jalan. Kami minta tolong pahami dulu pedagang di sini, baru ambil kebijaksanaan. Kami minta diskusi, saya harap Jokowi mendengarkan kami," kata Bruri (46), Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Pasar Gembrong (PPKLPG) dalam aksi tersebut.
Aksi berlangsung selama sekitar satu jam, dari pukul 13.30 WIB. Aksi berlangsung damai. (*)