Oknum TNI Ditangkap, Pimpinan TNI Harus Segera Tindaklanjuti
Wakil rakyat angkat bicara pasca penangkapan okum TNI seorang oknum anggota TNI Angkatan Laut berinsial Kopda DN.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Wakil rakyat angkat bicara pasca penangkapan okum TNI seorang oknum anggota TNI Angkatan Laut berinsial Kopda DN.
Oknum ini ditangkap dilokasi yang diduga menjadi tempat penyekapan sejumlah orang di sebuah ruko penyedia jasa kemanan, PT Banteng Jaya Mandiri (BJM), Jalan Hayam Wuruk No 120-D, Taman Sari, Jakarta Barat.
Anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya menegaskan, kasus ini harus segera ditindaklanjuti. Dan oknum TNI yang dimaksud juga harus ditindaklanjuti juga oleh atasannya.
"Temuan polisi ini harus ditindaklanjuti oleh atasan yang bersangkutan. Mabes TNI juga harus terus menerus menertibkan anggotanya yang menjadi beking kegiatan melawan hukum, atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan melawan hukum lainnya," Tantowi mengingatkan, Rabu (18/9/2013)
Tantowi mendukung, bila berdasar aturan yang ada oknum yang dimaksud lebih baik diberhentikan dari kesatuannya. "Kalau aturan hukumnya seperti itu, TNI tidak perlu ragu.
"Sebaiknya, TNI melihat dulu aturan pemberian sanksinya seperti apa dikaitkan dengan tingkat keterkaitan yang bersangkutan dalam kegiatan itu," tegas Tantowi.
Sebelumnya diberitakan Kapolsek Metro Taman Sari, Kompol Adi Vivid Bachtiar, memimpin 15 anak buahnya dalam penggerebekan di sebuah ruko penyedia jasa kemanan, PT Banteng Jaya Mandiri (BJM), Jalan Hayam Wuruk No 120-D, Taman Sari, Selasa (17/9/2013) malam.
Penggerebekkan dilakukan setelah ada laporan warga bahwa ruko tersebut diduga menjadi tempat penyekapan sejumlah orang.Saat tim memasuki ruko tersebut, diketahui dua orang dalam keadaan disekap di ruang terpisah. Keduanya, yakni Ali Arifin (49) warga Palembang dan Ahmad Zamani (32) warga Cilacap.
Dari ruko tersebut petugas mengamankan sejumlah barang bukti dan delapan orang yang diduga terlibat dalam penyekapan ini, termasuk seorang oknum anggota TNI Angkatan Laut berinsial Kopda DN.
Kompol Adi Vivid Bachtiar mengatakan, Kompol DN sempat mengaku sebagai marinir kepada dirinya. Namun setelah dicek Kartu Tanda Anggota-nya, ternyata pria yang mengenakan kaos TNI Angkatan Laut itu seorang anggota Lantamal III.
"Ketika masuk, kami bilang kami polisi. Lalu dia bilang ‘saya marinir’. Kami periksa KTA-nya, ternyata anggota Lantamal," kata Kapolsek.
Saat diinterogasi awal, Kopda DN mengaku pekerjaan sampingannya sebagai jasa pengamanan di perusahaan tersebut tanpa sepengetahuan atasannya.
Kini, Kopda DN diperiksa penyidik Polsek Metro Taman Sari. Namun selanjutnya dia akan diserahkan ke Pomal untuk diproses di kesatuannya.