Pemprov DKI Disebut Penadah Barang Curian Kalau Lanjutkan Pembangunan Stadion BMW
Pemprov Jakarta tak ubahnya penadah barang curian kalau tetap lanjutkan proyek Stadion Taman BMW.
Penulis: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta benar-benar seperti penadah barang curian kalau tetap merealisasikan rencana pembangunan stadion sepakbola berskala internasional di Taman BMW (Bersih, Manusiawi, Wibawa) di kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara.
Pemprov atau Pemda Jakarta tidak bisa cuek bebek terhadap fakta adanya sederet keluarga yang memiliki bukti-bukti surat-surat kepemilikan sah di lahan 26 hektar yang jadi lokasi rencana proyek.
Nah, bukti-bukti kepemilikan sah itulah yang akan diserahkan dokumennya oleh keluarga pemilik lahan kepada jajaran pimpinan DPRD DKI Jakarta pada hari ini, Selasa (12/11/2013) siang.
Sebelum pihak pengembang menuntaskan urusan pembebasan lahan, Pemprov diminta tidak coba-coba melanjutkan pembangunan stadion yang sudah dirancang sejak era Gubernur Sutiyoso dan berlanjut ke Fauzi Bowo itu.
"Pemprov DKI sama saja dengan penadah barang curian, bila tetap menggunakan dan menerima lahan tersebut dari pihak pengembang yang merampas barang kami,” tegas David Sulaiman, Juru Bicara Pemilik Lahan Stadion BMW lewat siaran pers yang diterima Tribunnews.com.
Keluarga pemilik lahan memang bertekat akan mati-matian memperjuangkan hak tanahnya. Sebelum ke DPRD, mereka sudah bertandang menemui para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menyerahkan bukti-bukti kepemilikan sah.
Mereka berharap, Pemprov DKI dan KPK bisa berjalan seiring sejalan menuntaskan proses pembebasan lahan sehingga nantinya Stadion BMW tidak akan terus dipersengketakan.
Ini sebenarnya kelanjutan proses perjuangan panjang para pemilik lahan setelah pada 2009 silam mereka dipidana penjara setahun lantaran memperkarakan tanah mereka kepada pengembang (developer). Tak hanya itu, mereka juga diintimidasi.
"Semoga perjuangan mencari keadilan yang kami lakukan berbuah manis. Saya yakin masih ada hati nurani di antara sekian banyak pejabat, penegak hukum dan para wakil rakyat yang tidak dapat diiming-imingi dengan uang, " tutur David Sulaiman, jubir keluarga pemilik lahan.
Keluarga pemilik lahan menegaskan, mereka akan ikut bangga Jakarta akan memiliki stadion megah berskala internasional di kawasan Taman BMW. Tapi mereka juga mengingatkan agar jangan sampai citra stadion tersebut ternoda oleh sengketa.
Pihaknya, lanjut David, tak menghalangi pembangunan stadion yang bakal jadi kebanggaan masyarakat Jakarta, namun harus dilakukan dengan cara yang baik dan tak menyakiti rakyatnya.
"Selama ini Jokowi Ahok selalu dicitrakan membela kepentingan rakyat kecil. Kami juga rakyat kecil yang meminta kejelasan hak milik kami sendiri yang diserobot pengembang. Pak Jokowi dan Pak Ahok tolong jangan diam saja,” tutur David.
“Data-data kepemilikan sudah kami serahkan kepada Ahok, tapi tak juga direspon, justru seolah didiamkan dan terkesan tak mau ikut campur.
David mengharapkan Jokowi bisa mencermati dokumen penyerahan data fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) dari pengembang tersebut. "Sangat jelas di sana terjadi penyimpangan dan pelanggaran atas hak hak kami," ujar David.