Motor dan Angkutan Umum Belum Boleh Lewat JLNT Casablanca
Akhirnya, Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu sudah rampung keseluruhan.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhirnya, Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu sudah rampung keseluruhan. Namun, perlu diingat, motor dan angkutan umum dilarang melintas di atasnya.
Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta Heru Suwondo memastikan, JLNT yang dikenal dengan JLNT Casablanca ini akan mulai dibuka untuk umum, hari ini (30/12/2013).
"Sudah rampung 100 persen, pengaspalan sudah dikerjakan Jumat kemarin dan sudah tak ada masalah lagi," kata Heru, Minggu (29/12/2013).
Heru mengatakan, dengan dioperasikannya jalan sepanjang 2,3 kilometer (km) ini, diharapkan bisa memecah kemacetan pada kedua arah ruas jalan KH Mas Mansyur dan Prof Dr Satrio, Kuningan.
Ia memperkirakan, kemacetan di wilayah tersebut bisa terurai hingga 40 persen ketika JLNT ini dioperasikan. Namun, Heru mengakui, kemungkinan kemacetan masih akan terjadi di bagian timur, yakni area Casablanca atau ketika kendaraan turun dari JLNT menuju arah Tebet, tepatnya di depan Mal Kota Kasablanka.
Namun, ia bilang Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan terus memonitor dan mengevaluasi perkembangan lalu lintas dan efektivitas dibukanya jalan layang tersebut.
Pengerjaan proyek senilai Rp 840 miliar tersebut dimulai tahun 2010 yang dikerjakan dalam beberapa paket. Paket Casablanca dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi. Lalu paket Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya. Sementara paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya.
Anggaran penyelesaian JLNT tahun ini dianggarkan dalam pos anggaran Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI dengan total nilai Rp 101,5 miliar. Dengan rincian pembangunan jalan layang paket KH Mas Mansyur sebesar Rp 64 miliar, Paket Casablanca Rp 2 miliar, Paket Jl Prof Dr Satrio Rp 21,5 miliar, anggaran pembangunan ramp on off barat Rp 1,5 miliar dan ramp on off timur Rp12,5 miliar.
Bentangan jalan layang di atas Jalan Jenderal Sudirman ini juga cukup panjang yakni mencapai 110 meter, dan tinggi 18 meter. (Fahriyadi)