Dewan Mencium Bau Korupsi JLNT Sejak Awal
JLNT punya kualitas aspal hotmix yang buruk, sehingga didapati adanya lubang meski baru digunakan dalam hitungan bulan.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Prasteyo Edi Marsudi sudah mencium adanya dugaan korupsi dalam pembangunan Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu - Tanah Abang atau Casablanka.
"Sudah sejak awal ketika projek JLNT Kasablanka dibangun ada bau korupsi," ujar Prasetyo di Balai Kota, Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Prasetyo menyebutkan, salah satu indikasi adanya dugaan korupsi dalam proyek pembangunan JLNT ini yakni kualitas aspal hotmix yang buruk, sehingga didapati adanya lubang meski baru digunakan dalam hitungan bulan.
Kedua, lanjut Prasetyo, sistem tender dan pertanggung jawaban pemeliharaan jalan terlihat justru saling lempar. Prasetyo yang juga menjabat sebagai anggota Komisi B DPRD DKI ini mengaku heran, mengapa proyek tersebut justru tetap dijalankan. Padahal, sudah jelas proyek tersebut bermasalah secara hukum.
"Sebaiknya Pak Jokowi dan Pak Ahok memanggil semua kontraktor pembangunan. Audit lagi kenapa kualitasnya jelek," tutur Prasetyo.