Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dewan Mencium Bau Korupsi JLNT Sejak Awal

JLNT punya kualitas aspal hotmix yang buruk, sehingga didapati adanya lubang meski baru digunakan dalam hitungan bulan.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Dewan Mencium Bau Korupsi JLNT Sejak Awal
KOMPAS images/KRISTIANTO PURNOMO
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi meninjau Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (30/12/2013). JLNT sepanjang 3,4 kilometer yang terdiri dari tiga paket proyek pembangunan, yaitu Jalan Casablanca, Prof Dr Satrio, dan KH Mas Mansyur, resmi dibuka hari ini. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Prasteyo Edi Marsudi sudah mencium adanya dugaan korupsi dalam pembangunan Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu - Tanah Abang atau Casablanka.

"Sudah sejak awal ketika projek JLNT Kasablanka dibangun ada bau korupsi," ujar Prasetyo di Balai Kota, Jakarta, Selasa (4/2/2014).

Prasetyo menyebutkan, salah satu indikasi adanya dugaan korupsi dalam proyek pembangunan JLNT ini yakni kualitas aspal hotmix yang buruk, sehingga didapati adanya lubang meski baru digunakan dalam hitungan bulan.

Kedua, lanjut Prasetyo, sistem tender dan pertanggung jawaban pemeliharaan jalan terlihat justru saling lempar. Prasetyo yang juga menjabat sebagai anggota Komisi B DPRD DKI ini mengaku heran, mengapa proyek tersebut justru tetap dijalankan. Padahal, sudah jelas proyek tersebut bermasalah secara hukum.

"Sebaiknya Pak Jokowi dan Pak Ahok memanggil semua kontraktor pembangunan. Audit lagi kenapa kualitasnya jelek," tutur Prasetyo.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas