Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Sudah Police Line Panti Asuhan Samuel

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto mengatakan pihaknya sudah memasang police line

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polisi Sudah Police Line Panti Asuhan Samuel
Net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto mengatakan pihaknya sudah memasang police line (garis polisi) di lokasi panti Asuhan Samuel.

"Olah TKP sudah dilakukan, police line sudah dipasang juga. Beberapa bukti juga diambil, salah satunya beberapa dokumen yang saat ini kami analisa," ujar Heru, Kamis (27/2/2014) di Mapolda Metro Jaya.

Lalu saat ditanya mengenai kesaksian anak-anak panti yang mengaku kerap dianiaya pemilik panti seperti dipukul menggunakan selang, gesper dan sendal. Heru mengatakan hal itu masih perlu menunggu hasil visum.

"Dokumen kami sita dati lokasi panti asuhan lama. Soal adanya keterangan saksi yang dianiaya, dipukul menggunakan sapu dan kayu memang itu ditemukan di lokasi. Tapi harus dibuktikan juga dengan hasil visum," tuturnya.

Sebelumnya, Pengacara dari LBH Mawar Sharon, Jecky Tengens, menyesalkan belum disterilisasinya atau diberi garis polisi, pada lokasi panti asuhan The Samuel's Home, Tangerang yang lama yakni di Jalan Kelapa Gading Barat Blok AG 15, No. 1 RT 12 RW 2, Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Sebab lokasi panti asuhan itu adalah tempat kejadian perkara dimana penganiayaan dan penyiksaan terhadap 30 an anak panti tersebut oleh pemilik panti terjadi.

Jecky mengaku khawatir pemilik panti akan menghilangkan sejumlah barang bukti dari sana. "Perkembangan terkahir lokasi TKP belum dipolice line atau digaris polisi. Kami melihat pihak panti membawa sesuatu dari sana," kata Jecky di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/2/2014).

Berita Rekomendasi

Menurut Jecky, dari keterangan anak-anak panti tersebut, mereka kerap diberi makan oleh pihak panti dengan nasi yang tidak layak dan tidur di kasur yang tidak layak.

"Namun terakhir saat kami cek ke sana, ternyata beras-beras yang sudah kutuan dan disimpan di gudang sudah gak ada dan diangkut. Lalu kasur-kasur baru yang tadinya disimpan di gudang dan merupakan sumbangan donatur, semuanya sudah dikeluarkan dan disusun rapi," katanya.

Jecky menduga ada upaya penghilangan barang bukti oleh pihak pengelola panti atas hal ini. "Untuk itu kami akan tanyakan ke polisi, kenapa lokasi TKP itu belum digaris polisi atau disterilisasi. Lalu apakah semua barang bukti sudah dimiliki polisi," kata Jecky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas