Akhirnya Brigadir Susanto Akui Tembak AKBP Pamudji
Motif Susanto mengaku menembak Pamudji karena ia kesal dan sakit hati
Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Adhy Kelana (Kla)
Anak sulung almarhum Kepala Denma Polda Metro Jaya AKBP Pamudji yang meninggal karena dugaan ditembak anak buahnya, Alfian Prasetyo (28) dan anak kedua almarhum Kamila Maharani (18) mengiring jenazah ayahnya untuk di makamkan di TPU Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (19/3/2014). Percekcokan Almarhum AKBP Pamudji dengan anak buahnya Brigadir Santoso ini diawali karena almarhum menegur anak buahnya yang sedang piket tidak mengenakam segam, percekcokan berakhir dengan suara letus senjatan api. Warta Kota/Adhy Kelana)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Brigadir Susanto tersangka penembak atasannya Kepala Detasemen Pelayanan Markas Polda Metro Jaya, AKBP Pamudji, akhirnya mengakui perbuatannya.
Motif Susanto mengaku menembak Pamudji karena ia kesal dan sakit hati.
Penyebabnya, Susanto tidak terima senjata api dinasnya diambil Pamudji. Kekesalannya bertumpuk setelah tugas yang diperintahkan Pamudji kepadanya yakni memeriksa piket genset tidak diapresiasi dan dipedulikan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto, mengatakan, Susanto mengaku kesal karena Pamudji justru terus menerus menegur Susanto mengenai listrik di ruang piket Yanma dengan mempertanyakan mengapa AC di ruang itu menyala terus. (Budi Malau)
Berita Rekomendasi