Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagian Emas Monas Tidak akan Dibersihkan Kaercher

Saat membersihkannya, Kaercher tidak akan menyentuh lidah api kemerdekaan di atap pelataran puncak tugu

Penulis: Eri Komar Sinaga
zoom-in Bagian Emas Monas Tidak akan Dibersihkan Kaercher
WARTA KOTA/BINTANG PRADEWO
Monumen Nasional (Monas). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pembersih gedung asal Jerman, Kaercher, akan membersihkan tugu Monumen Nasional (Monas) pada 5-18 Mei 2014. Saat membersihkannya, Kaercher tidak akan menyentuh lidah api kemerdekaan di atap pelataran puncak tugu.

Lidah Api Kemerdekaan terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton berbentuk kerucut dengan tinggi 14 meter yang dilapisi emas murni seberat 50 kilogram.

"Itu kan kena hujan. Jadi saya rasa tidak perlu dibersihkan. Yang dibersihkan itu bagian di bawahnya karena tidak ada air," ujar Senior Manager Marketing dan Business Development Kaercher Indonesia, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (2/4/2014).

Sekedar informasi, Monas dibangun untuk mengenang dan mengabadikan kebesaran perjuangan kemerdekaan Indonesia dan membangkitkan semangat patriotisme generasi sekarang dan akan datang.

Tugu tersebut dibangun dengan arsitektur dan dimensi yang melambangkan khas dan kekhususan Indonesia. Bentuk yang paling menonjol adalah tugu yang menjulang tinggi dan pelataran cawan yang luas mendatar.

Selain itu terdapat puncak tugu, api menyala tiada kunjung padam dan angka-angka keramat Bangsa Indonesia 17-8-1945.

Monas mulai dibangun pada 17 Agustus 1961 dan dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Monas dibangun dengan bahan marmer yang berasal dari Italia. Arsiteknya adalah Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas