BNN Bekuk Sindikat Narkotika Hongkong Beraksi di Jakarta
Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil membekuk sindikat narkotika Hongkong di Jakarta.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil membekuk sindikat narkotika Hongkong di Jakarta. Dua anggota sindikat yang ditangkap berinisial LHF dan CC usai melakukan transaksi dengan seorang pria WNI bernama Ram.
Kepala Bagian Humas BNN Sumirat Dwiyanto mengatakan, dari transaksi yang digagalkan, petugas menyita 8.926,1 gram sabu. Menurutnya, sebagai kurir Lee (47), berhasil mengedarkan 11 kali paket sabu dengan jumlah besar dalam sebulan terakhir ini di Jakarta.
"Pengungkapan kasus ini berawal dari hasil penyelidikan data intelejen dan laporan masyarakat tentang adanya gerak gerik mencurigakan warga asing di wilayah Jakarta Pusat," kata Sumirat di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (8/5/2014).
Menurutnya, petugas BNN langsung menindaklanjutinya dengan mengamankan dua orang WNA asal Hongkong yaitu Lee dan Chan dan seorang orang WNI, Ramadhan, usai melakukan transaksi narkotika jenis sabu, Jumat (2/5/2014) di depan restoran cepat saji Burger King di kawasan Thamrin Jakarta Pusat.
Dirinya menjelaskan, dalam transaksi ini Lee menyerahkan sabu seberat 954,9 gram kepada Ramadhan (33), yang sedang berada dalam mobil. Selain mengamankan keduanya, BNN juga mengamankan Chan (44) yang bertugas sebagai pengawas transaksi di luar mobil. Pada saat penangkapan dalam mobil, Lee masih memegang satu bungkus sabu seberat 999,9 gram.
Petugas selanjutnya menggeledah sebuah kamar di Hotel Amaris Mangga Dua tempat Lee menginap. Petugas berhasil menyita 7 bungkus sabu seberat 6.963,9 gram. Di tempat terpisah, petugas juga menyita sabu seberat 7,4 gram dari kamar hotel Everyday Mangga Besar, tempat Chan menginap.
"Jadi, total barang bukti yang disita dari jaringan ini adalah sabu seberat 8.926,1gram," katanya.
Sementara itu, dari pengakuan Lee, dalam sebelas kali mengedarkan sabu, dirinya menduga total berat mencapai lebih dari 20 kg, hanya dalam kurun waktu 1 bulan terakhir.
"Saya memperoleh barang di Jakarta dari kurir-kurir lainnya yang saya tidak kenal," katanya.