12 PSK dan 12 Pasangan Mesum Dijaring Satpol PP Depok
Sebanyak 12 wanita pekerja seks komersil (PSK) dan dua belas pasangan mesum dijaring Satuan Polisi Pamong Praja
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Sebanyak 12 wanita pekerja seks komersil (PSK) dan dua belas pasangan mesum dijaring Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok, dari sejumlah hotel, kafe, panti pijat dan warung remang-remang yang ada di sejumlah wilayah di Depok, Kamis (26/6/2014) dinihari.
Selain itu, petugas juga menyita ratusan botol miras dari kafe dan warung remang-remang serta tempat hiburan di Depok. Kepala Satpol PP Nina Suzana mengatakan razia ini sengaja dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramdhan.
Menurutnya dengan razia ini diharapkan, umat Islam di Depok dapat menjalankan ibadah puasa dengan kondusif. "Operasi sengaja kami gelar menjelang memasuki bulan suci Ramadan," kata Nina kepada wartawan, Kamis (26/6/2014).
Nina mengatakan dari 12 PSK dan 12 pasangan mesum yang dijaring, sebanyak 7 pasangan mesum diamankan dari Taman Kota Lembah Gurame, Pancoran Mas Depok. Kebanyakan dari mereka kata Nina adalah anak baru gede dan remaja.
"Kami, banyak mendapat laporan warga dan ormas bahwa lokasi Taman Kota Lembah Gurame kerap dijadikan tempat esek-esek para remaja. Agar tidak ada aksi sepihak dari warga atau ormas, kami melakukan upaya penertiban terhadap mereka," ujar Nina.
Menurut Nina, razia bersama TNI dan kepolisian ini juga mendatangi sejumlah hotel, panti pijat, kafe dan warung remang-remang di beberapa wilayah di Depok. Dari semuanya, kata dia, petugas mendapati lima pasangan mesum tanpa menikah dari salah satu hotel dan mengamankan 12 wanita PSK dari sejumlah panti pijat, kafe dan warung remang-remang. "Dari sejumlah tempat itu, kami juga mengamankan ratusan botol minuman keras," katanya.
Nina menjelaskan razia berlangsung sejak pukul 23.00 hingga pukul 02.00 dengan melibatkan ratusan personel gabungan dari Satpol PP, TNI dan Polri. "Diduga operasi telah bocor karena beberapa hotel yang kami datangi sudah tutup dan sepi tanpa pengunjung," kata Nina.
Menurutnya kafe remang-remang yang dirazia pihaknya adalah yang berada di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok. "Beberapa sudah kosong. Kami duga operasi ini sedikit bocor," katnya.
Dalam operasi ini, kata Nina, petugas tidak mendatangi warung remang-reman di kawasan TPU Pondok Rangon, Harjamukti, Cimanggis, Depok. Padahal, kawasan tersebutlah yang dinilai paling banyak terjadinya transaksi prostitusi dan miras dan dikeluhkan sejumlah ormas diantaranya Front Pembela Islam (FPI) Kota Depok dan masyarakat lainnya.