Polisi Buru Kelompok Peneror Warga Tapos Depok
Polresta Depok akan mendalami dan memburu sekelompok pria bersenjata api yang meneror warga yang tinggal di sepanjang Jalan Raya Tapos
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Walau tidak menerima laporan resmi dari warga, Polresta Depok akan mendalami dan memburu sekelompok pria bersenjata api yang meneror warga yang tinggal di sepanjang Jalan Raya Tapos, Kecamatan Tapos, Depok, pada Jumat (15/8/2014) dan Minggu (17/8/2014) lalu.
Kapolresta Depok Kombes Ahmad Subarkah mengatakan pihaknya belum menerima adanya laporan soal teror kelompok bersenjata api yang menodong dan menakut-nakuti warga dengan menembaki pemukiman warga itu.
Namun kata Ahmad, pihaknya berupaya mendalami dan memburu pelaku teror.
"Memang tidak ada laporan resminya. Namun kami akan mengantisipasi dan memburu kelompok yang disebut-sebut meneror warga itu," kata Ahmad, kepada Warta Kota, Kamis (21/8/2014).
Menurutnya untuk mengantisipasi teror dan memberi kenyamanan pada warga Tapos, pihaknya akan melakukan patroli lebih rutin dan intensif di wilayah Tapos.
"Disamping patroli rutin, kita intensifkan lagi pengamanan wilayah di sana agar warga tenang," katanya.
Waka Polresta Depok, AKBP Irwan Anwar mengimbau warga membuat laporan dan segera menginformasikan ke polisi jika teror kembali dilakukan kelompok bersenjata api itu.
"Langsung laporkan dan sebaiknya buat laporan," katanya.
Menurut Anwar, ia meminta masyarakat tenang dan ikut menjaga keamanan lingkungan. Kerjasama antara kepolisian dan masyarakat, kata Anwas sangat diperlukan demi terciptanya situasi yang kondusif.
"Kita saling kerja sama. Supaya tindak kriminalitas bisa ditekan terutama di daerah rawan," katanya.
Seperti diketahui teror melanda warga Tapos yang dilakukan sekelompok pemuda bersenjata api. Mereka datang ke pemukiman warga dengan menggunakan sepeda motor pada Jumat dan Minggu lalu.
Diantara pelaku selalu menodongkan senjata api ke warga dan kerap menembakkannya ke arah pemukiman warga secara acak. Beruntung belum ada korban jiwa dan korban luka serius selama dua kali teror itu.
Sementara sejumlah warga menduga kelompok teror ini dilakukan para rekan dari seorang pelaku curanmor yang pernah dibekuk warga dan dihajar warga hingga babak belur, lalu diserahkan ke polisi, pada bulan puasa lalu.
Warga menduga rekan para pelaku curanmor melakukan balas dendam dengan meneror warga. Salah satu motor pelaku teror dikenali warga adalah milik salah seorang pelaku curanmor yang dibekuk warga bulan puasa lalu.(bum)