Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Akan Konversi Item KHL DKI

Oleh sebab itu, para buruh meminta kepada Pemerintah untuk mengkaji ulang nilai KHL untuk para buruh

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ahok Akan Konversi Item KHL DKI
/henry lopulalan

Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Selama hampir satu jam, perwakilan buruh bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Dalam pertemuan tersebut membahas terkait permintaan buruh untuk menghitung ulang survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di Ibukota Jakarta.

Dalam enam puluh item KHL yang diajukan oleh para kaum buruh banyak yang tidak sesuai dengan nilai yang disurvei oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Oleh sebab itu, para buruh meminta kepada Pemerintah untuk mengkaji ulang nilai KHL untuk para buruh.

Pria yang akrab disapa Ahok sempat berteriak-teriak sampai terdengar dari ruang rapat perwakilan buruh dengan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia meminta kepada aparatnya untuk mengkaji ulang karena ada beberapa item KHL yang dirasa tidak sesuai seperti untuk air dan buah-buahan.

"Kita belum bicara soalump. Kita hanya bicara bagaimana keadilan soal survey. Misalnya soal air minum wajar nggak sih orang cuma dapat 3 liter atau berapa ? Soal air mandi hanya dua kubik. Itu kita mesti perjuangkan yang wajar," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Menurutnya nilai KHL yang rendah karena terdapat item buah-buahan, Ahok mengaku tidak terima. Pasalnya, setiap hari dia juga selalu mengkonsumsi buah-buahan.

Berita Rekomendasi

"Tapi kalo soal buah-buahan minta tambah pepaya tambah pisang, jadi murah KHL nya, saya nggak terima dan saya bilang tadi. Saya juga tiap hari makan pisang sama makan pepaya. Kenapa nggak kiwi sekalian saya bilang," ucapnya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan bahwa dalam pembahasan itu tidak berbicara perihal kenaikan KHL sebesar 30 persen. Menurutnya, perbincangan tadi berkisar soal pengkajian ulang KHL. Dimana pihaknya harus mensurvey kembali KHL untuk menentukan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta tahun 2015 mendatang.

"Enggak. Makanya itu juga salah. Kita gak bicara soal naik 30%. Kita bicara soal survey KHL . Untuk kualitas survey KHL kita perbaiki masuk akal, ya kalau itu memang bisa Rp 3 juta ya tiga juta. Kalau memang Rp 2,4 sampai Rp 2,5 juta ya segitu," ucapnya.

Dari hasil pertemuan itu, kata dia, pihaknya siap melakukan konversi berbagai item KHL. Seperti kebutuhan pokok bagi masyarakat yang berada di pasaran yaitu susu bubuk, kopi dan rinso.

"Kita akan konversi, misalnya yang susu. Yang disurvey itu kan dia jatah susu 900 gram. Di pasar hanya jual 800 gram. Kalau surveynya 900 gram, enggak cukup dong, jadi kita harus konversi seolah-olah 900 gram. Itu yang kita perjuangkan," kata dia.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas