Kejar Ayam Tetangga, Bocah Kakak-adik Tewas Kecebur Masuk Kubangan
Saat berlarian, mereka tak menyadari ada lubang kubangan tak berpagar di tempat mereka bermain.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Dua bocah kakak beradik Fathir (6) dan Fadel (2) tewas tenggelam di kubangan saluran air sedalam 2,5 meter, tak jauh dari rumahnya di Kampung Cipayung, RT 2/ RW 4, Sukmajaya, Kota Depok, Rabu (26/11/2014) malam.
Saat kejadian Fathir dan Fadel juga bermain bersama seorang saudara kandung mereka lainnya yakni Farel (4). Tiga kakak beradik ini, Fathir, Farel dan Fadel, bermain di luar rumah dan mengejar anak ayam tetangga.
Saat berlarian, mereka tak menyadari ada lubang kubangan tak berpagar di tempat mereka bermain.
Akibatnya si bungsu Fadel terjerembab ke dalam kubangan dan tenggelam. Fathir sang kakak langsung berusaha menolong namun ikut tercebur dan juga tenggelam.
Melihat kedua saudaranya tenggelam di kubangan, Farel kembali ke rumah dan memberitahukan kepada ibunya, Reva. Saat Reva datang, dua buah hatinya itu sudah tewas mengambang di kubangan.
Dari penyelidikan pihak kepolisian atas peristiwa ini, dipastikan ada unsur kelalaian yang menyebabkan Fathir dan Fadel tewas tenggelam di kubangan saluran air berdiameter 2 meter dan dalam 2,5 meter.
Namun sampai, Kamis (27/11/2014) malam, polisi belum menentukan siapa tersangka kelalaian penyebab tewasnya Fathir dan Fadel, anak pertama dan ketiga dari pasangan suami istri Wiki Putra dan Reva.
"Dari penyelidikan kami, sudah sangat jelas kalau ini ada kelalaian. Siapa yang lalai? Yang buat lubang kubangan itu yang lalai. Sebab kubangan tidak dipagar dan dibiarkan terbuka. Padahal berbahaya bagi anak-anak," kata Kanit Reskrim Polsek Sukmajaya Ajun Komisaris I Ketut Garis, Kamis (27/11/2014) malam.
Selain itu, katanya, dibiarkannya para korban yang masih anak-anak bermain tanpa didampingi siapapun dan pada malam hari serta diluar rumah, juga mengindikasikan adanya kelalaian di pihak keluarga.
"Semuanya masih kami dalami, unsur kelalaian mana yang terkuat," ungkapnya.
Garis menuturkan atas permintaan kedua orangtua jasad kedua korban tidak diotopsi. "Kami belum memeriksa keluarga korban karena mereka masih syok usai memakamkan dua anak mereka," katanya
Penulis: Budi Sam Law Malau
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.