Benahi Transportasi Jakarta, Ahok Yakin Musuhnya Bakal Bertambah
"Nantikan terlalu banyak musuh, terlalu banyak gesekan, ya tidak apa-apa lah, hidup di Jakarta gesek-gesek dikit nggak apa-apa," kata Ahok.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima Tim IndII AusAid membicarakan tentang revitalisasi angkutan umum di Jakarta.
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut ingin melakukan percepatan pembenahan sistem transportasi di Jakarta meskipun konsekuensinya akan banyak gesekan.
Kepada wartawan Ahok mengungkapkan Tim IndII AusAid ingin membantu Pemprov DKI Jakarta membuat program untuk membereskan transportasi bus di Jakarta.
"Bus kita kan kacau balau sekarang, tadi sudah dikasih tahu seperti apa seperti apa, yang saya sudah cerita nanti di bawah TransJakarta tarif rupiah per kilo meter," ungkap Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Selanjutnya Pemprov DKI tinggal menunggu TransJakarta beres seluruhnya sehingga pihaknya bisa menambah jumlah volume bus.
Selain bus, sarana transportasi massal untuk menggiring masyarakat beralih dari kendaraan pribadi adalah dengan menyiapkan transportasi berbasis rel seperti monorel dan MRT.
"Harus dibangun sebetulnya, tapi kalau seperti Singapura punya Dipo dia punya petanya," ungkapnya.
Untuk membenahi sistem transportasi masal tersebut Tim IndII AusAid mengatakan baru sepuluh tahun kemudian bisa terselesaikan. Tapi Ahok tidak mau menunggu hingga satu dasawarsa.
"Saya maunya tiga tahun maksimal, bagaimana caranya? Nantikan terlalu banyak musuh, terlalu banyak gesekan, ya tidak apa-apa lah, hidup di Jakarta gesek-gesek dikit nggak apa-apa," ungkapnya.
Saat ini, rata-rata angkutan umum di Jakarta milik perorangan namun ke depan Ahok menginginkan seluruh kendaraan umum berada di bawah TransJakarta sehingga para pengusaha bisa mudah mendapatkan pinjaman dari bank karena ada jaminan dari TransJakarta.
"Kita mau di bawah TransJakarta dan dia ajukan ke bank ada jaminan pembayaran oleh TransJakarta kalau dia tidak bayar gimana? makanya kita mau semua dibawah itu lebih banyak," ungkapnya.