Tarif Angkot di Depok Dipastikan Tidak Turun
Tidak ada penurunan tarif angkot. Sebab penurunan harga BBM bersubsidi tidak signifikan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memastikan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 mulai 1 Januari 2015 tidak membuat tarif angkutan umum dan tarif angkutan kota di Depok juga turun.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Gandara Budiana, kepada Warta Kota, Minggu (4/1/2015) malam.
"Tidak ada penurunan tarif angkot. Sebab penurunan harga BBM tidak signifikan, setelah sebelumnya naik sangat signifikan" katanya.
Ia menjelaskan walau harga BBM bersubsidi turun Rp 900 sejak awal Januari 2015, maka sebenarnya harga BBM tetap naik dibanding sebelumnya. Sebab sebelumnya harga BBM bersubsidi naik sangat signifikan yakni sebesar Rp 2000, dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500.
Berarti, katanya, secara keseluruhan harga BBM tetap naik sebesar Rp 1.100.
Dengan hal ini, maka tarif angkot di Depok yang sudah ditetapkan naik 25 persen paska kenaikan harga BBM bersubsidi November 2014 lalu, tidak otomatis turun karena turunnya harga BBM bersubsidi kali ini hanya Rp 900 dan tidak membuat harga sparepart kendaraan serta harga sembako yang sudah naik turun pula.
"Hitungannya menjadi tetap. Sebab item penentuan tarif angkot bukan hanya berdasarkan harga BBM bersubsidi," katanya. Namun juga dipengaruhi sejumlah faktor lainnya mulai dari sparepart kendaraan serta besaran setoran sampai uang makan awak angkutan.
Menurut Gandara kepastian tidak adanya penurunan tarif angkot sudah dibicarakan pula dengan pihak Organda Depok.
Sebelumnya, hal senada juga dikatakan Kepala Seksi Angkutan Dishub Depok, Ahmad Zaini.
Zaini menjelaskan aspek harga bahan bakar hanya mempengaruhi sekitar 20 sampai 30 persen dalam total item penentuan tarif angkutan umum. "Jadi aspek bahan bakar tidak dominan. Ada banyak faktor lain," katanya.
Karenanya penurunan harga BBM yang hanya Rp 900 dan tidak signifikan sama sekali tidak terlalu mempengaruhi tarif angkot di Depok yang sudah dinaikkan sebesar 25 persen paska kenaikan harga BBM November 2014 lalu.
"Jadi memang wajar jika tidak ada penurunan tarif. Sebab hitungannya akan menjadi tetap, walau harga BBM turun Rp 900," ujarnya.(Budi Malau)