Jodi Remaja 16 Tahun Bantu Evakuasi Korban Banjir Kampung Pulo
Anak dari seorang ayah buruh lemari dan ibu rumah tangga ini sudah berhenti sekolah sejak kelas 1 SMP
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jodi Setiawan (16) remaja yang tampil berani tak kenal lelah. Sejak Selasa (10/2/2015) pagi, Pria kelahiran Jakarta 26 April 1998 ini hadir memberikan tumpangan cuma-cuma alias gratis kepada korban banjir. Korban yang dibantunya rata-rata adalah orang dewasa.
Ia menggunakan perahu karet melewati genangan air warna coklat setinggi pinggang orang dewasa, di gang 5, RT04/ RW03 Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Perahu karet itu disumbangkan Polisi dan Badan Nasioanal Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur bagi warga setempat.
Meskipun tak menggunakan alat pendayung, Jodi tampak lincah mengendalikan perahu itu. Tangannya memegang untaian tali yang terpasang di dinding, sebagai bantuan mendorong perahu. Para penumpangnya hanya perlu duduk manis sambil menunggu tiba di ujung daratan.
Rumah Jodi salah satu yang direndami banjir. Ia bersama keluarga pun sementara terpaksa tinggal di tempat pengungsian di Kantor Rukun Warga berharap air cepat surut. Kantor tersebut menyediakan tempat pengungsian dan layanan kesehatan gratis warga Kampung Pulo.
Meski menjadi salah satu korban banjir, tak membuat anak pertama dari lima bersaudara ini apatis terhadap sesama. Ia secara sukarela tetap ingin membantu.
Dodi mengerjakan pekerjaan mulia ini tanpa dorongan maupun paksaan siapapun. Meski usianya terbilang masih muda, dia mengerjakannya sendiri dengan maksimal dan ikhlas selakyaknya anggota tim SAR.
Anak dari seorang ayah buruh lemari dan ibu rumah tangga ini sudah berhenti sekolah sejak kelas 1 SMP, lantaran orangtuanya tak lagi mempunyai biaya.
"Dari semalam kami keluarga dan tetangga mengungsi menunggu air surut.
Menurutnya, bantuan konsumsi yang disediakan masih lebih dari cukup. Ia mengharapkan ada bantuan yang datang. Namun, yang penting, kata dia, tak ada lagi ancaman banjir di daerah tempat tinggalnya itu.
Hujan yang mengguyur ibu kota sejak Senin (9/2) kemarin membuat luapan Kali çiliwung memludak. Sehingga membuat berdampak pada daerah yang kerap dikenal rawan banjir itu kembali tergenang air. Adapun Informasi yang dihimpun, sejak kemarin, angka pengungsi korban banjir Kampun Pulo di Suku Dinas Kesehatan, Jakarta Timur ada sebanyak 350 jiwa.
"Harapannya supaya enggak banjir lagi. Biar enak aja, meskipun hujan enggak was-was," ujar Jodi di lokasi kepada Tribunnews.