Ada Nama Joko Widodo di Situs Penjual Brownies Ganja
para penjual brownies isi ganja yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) juga memiliki toko online
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain memiliki toko di Blok M Plaza, para penjual brownies isi ganja yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) juga memiliki toko online yang beralamat di www.tokohemp.com.
Saat ditelusuri, situs tersebut masih bisa diakses pada Selasa (14/4) malam. Bahkan untuk pemesanan barang di toko itu termasuk brownies isi ganja pun masih bisa.
Di situs tersebut, calon pembeli diberi arahan bagaimana cara memesan dan kemudian mengirimkan uang melalui sebuah rekening bank. Penjual juga mencontohkan cara memesan.
Bahkan, mereka menulis contoh pemesannya adalah Joko Widodo.
Setelah pemesanan tuntas, pemesan diminta konfirmasi melalui nomor telepon dan pin BBM mereka yang dicantumkan pada situs tersebut.
Saat membuka situs tersebut, kita akan disuguhi gambar seorang pria berkumis tebal dan muka tirus seperti menghisap ganja. Di sampingnya terlihat lintingan ganja dengan ilustrasi asap. Pemilik situs menuliskan "excuse me while i light my spliff" (izinkan saya menyalakan rokok ganja).
Berikutnya, mereka memajang gambar kaos-koas yang dijual secara online. Salah satunya bertuliskan "Pengguna Ganja Bukan Kriminal".
Dalam situs tersebut, penjual menawarkan sejumlah alat penghisap atau bong sisha, kemudian sisha elektrik, penghisap rokok, hingga kaos.
Meski telah menangkap lima pelaku sekaligus pemilik toko online tersebut, pihak BNN mengaku tak bisa menutup situs tersebut.
"BNN tidak mempunyai kewenangan untuk menutup situs tersebut tapi BNN akan membuat surat permohonan dari pemberitaan yang meluas ini kepada Kominfo yang memiliki kewenangan," kata Deputi Pemberantasan Narkoba BNN Irjen Dedi Fauzi di Jakarta, Selasa (14/4).
Irjen Dedi menambahkan untuk toko fisik yang ada di Blok M Plaza, para pelaku juga menjual berbagai aksesoris seperti yang mereka tunjukkan di toko online. Bahkan diketahui aksesoris yang dijual apakah terbuat dari bahan ganja yang selama ini mereka gunakan untuk membuat brownies dan coklat.
"Yang bersangkutan membuka toko aksesoris, aksesorisnya itu berbentuk narkotika, pipa bong, kaos oblong jarum suntik dan lain-lain. Bahkan sandal yang dijual ternyata dibuat dari serat ganja," tuturnya.
Untuk itu petugas masih akan melakukan penyelidikan secara mendalam terkait penemuan modus baru kali ini. Bukan tidak mungkin ada bentuk-bentuk lain dari ganja yang mereka olah selama ini.
"Untuk sementara, yang baru bisa diungkap adalah ini ditambah mungkin bentuk-bentuk yang lain selain kue. Artinya sudah ada penyelidikan dan sedang berjalan," ucapnya. (tribunnews/yls/gle/warta kota)