Kapolres Jakarta Selatan Minta Bantuan Guru Cegah Tawuran Pelajar
Selama tiga tahun menjabat sebagai Kapolres, ada 4 siswa meninggal akibat tawuran antar pelajar di Jakarta Selatan.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat, meminta kepada para guru dan komite sekolah bekerjasama mencegah terjadinya tawuran.
Dia menilai sinergitas antara aparat kepolisian, pihak sekolah, dan perwakilan orang tua murid dapat mencegah aksi kejahatan di dunia pendidikan.
"Polisi meminta bantuan agar guru, komite sekolah segera mungkin melaporkan apabila ada sesuatu hal mencurigakan. Bukan hanya tawuran namun juga kejahatan lainnya yang terjadi dalam dunia pendidikan," ujar Kombes Pol Wahyu Hadiningrat kepada wartawan, Rabu (5/8/2015).
Kombes Pol Wahyu Hadiningrat menilai di wilayah Jakarta Selatan, apabila terjadi tawuran selalu menjadi perhatian publik, bahkan menjadi isu nasional.
Selama tiga tahun menjabat sebagai Kapolres, ada 4 siswa meninggal akibat tawuran antar pelajar di Jakarta Selatan.
Tawuran seperti wabah dimana begitu satu terjadi maka terus terjadi. Dewasa ini tawuran bisa disebabkan banyak hal. Beberapa waktu lalu, polisi berhasil mengungkap kasus tawuran yang disebabkan dari website.
Awalnya pelajar ejek-ejekan dalam situs tersebut kemudian akan diumumkan oleh operator situs, setelah itu para pelajar akan tawuran di lokasi yang telah disepakati.
Ironisnya tidak jarang siswa yang tawuran bukan berasal dari sekolah di Jakarta selatan. Namun, wilayah Jakarta Selatan hanya dijadikan sebagai lokasi ajang tawuran.