Frangky Tewas Setelah Ditusuk Rando di Ulu Hati
Pelaku sudah ditangkap oleh gabungan anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meskipun sudah dilarikan ke rumah sakit Pertamina Pusat, nyawa Frangky Firdaus Adam (24) tak bisa di selamatkan lantaran mengalami pendarahan hebat.
Frangky duel dengan Rando Kruenger (34) setelah terlibat adu mulut di dalam Venue Bar and Lounge, Kamis (15/10/2015) dini hari setelah Frangky diduga mengganggu pacar Rando.
"Ditusuk di ulu hati dan rusuk sebelah kiri, dia mengalami pendarahan yang sangat banyak. Petugas Patroli yang tiba di TKP langsung menawarkan korban ke RS Pertamina. korban Meninggal di rumah sakit pertamina," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mampang, Komisaris Polisi (Kompol) Priyo Utomo.
Untuk keperluan Visum dan otopsi, Jenazah korban saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri. Sementara itu, pelaku sudah ditangkap oleh gabungan anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Mampang.
"Pelaku Rando Kruenger menusuk tubuh korban sebanyak 2 kali hingga mengenai area jantung dan paru-paru dari tubuh korban menggunakan pisau. Korban meninggal saat perjalanan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina," ungkapnya.
Pantauan Warta Kota di lapangan, jejak darah masih ada di halaman dari Klinik Kecantikan Miracle.
Garis polisi berwarna kuning melingkar di sekitar lokasi kejadian yang berukuran 5 meter x 3 meter. Terlihat satu mobil polisi masih berjaga di lokasi tersebut.
Salah seorang saksi mata, Selamat (42) mengatakan bahwa pelaku dan korban sama-sama dari klub malam.
Mereka adalah satu kelompok yang sering menongkrong di warung dekat lokasi kejadian.
"Di sini mah memang sering buat nongkrong anak-anak muda. Mereka memarkirkan motor di lokasi penusukan itu," kata pria yang sudah lima tahun menjadi juru parkir itu.
Pria yang tinggal di Jalan Bangka itu menuturkan kalau sempat di lokasi pada pukul 03.30 WIB.
Namun, tak lama dia pulang karena kendaraan sudah sepi.
"Kata para saksi sih sempat kejar-kejar dan cek cok mulut sebelum terjadinya penusukan itu. Korban sempat dibawa ke rumah sakit tapi nyawanya ga tertolong," ucapnya.
Di tongkrongan itu, kata dia, memang kerap dijadikan tempat nongkrong dan meminum minuman oplosan.
Setelah mabuk barulah anak-anak muda itu menuju tempat-tempat klub malam yang ada di wilayah Kemang.
"Anak-anak markir dan nongkrong. Kadang minum miras oplosan baru jalan ke klub malam," ungkapnya. (Bintang Pradewo)