Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kedutaan Australia Pun Ingin Tahu Tentang Kematian Mirna

Dermawan Salihin merasa terpukul atas kematian putri pertamanya, Wayan Mirna Salihin.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kedutaan Australia Pun Ingin Tahu Tentang Kematian Mirna
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Suasanan di rumah duka Wayan Mirna Salimin sebelum dibawa ke Gunung Gadung, Bogor, Jawa Barat untuk dimakamkan, Minggu (10/1/2016) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Dermawan Salihin merasa terpukul atas kematian putri pertamanya, Wayan Mirna Salihin.

Dermawan Salihin tak memiliki firasat apapun sebelum anaknya meninggal dunia.

"Nggak ada perasaan apa-apa. Karena dia megang salah satu perusahaan saya, dia izin untuk meeting. Itu kabar terakhir dia sebelum meninggal," kata Dermawan Salihin kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (10/1/2015).

Dermawan Salihin menginginkan agar kasus kematian putri tercintanya bisa terungkap.

Sebelumnya, Dermawan Salihin sempat menolak permintaan polisi untuk mengautopsi jasad Mirna.

Namun, setelah diberi pengertian oleh polisi, akhirnya dia memberi izin.

Berita Rekomendasi

"Saya taat pada hukum, dan polisi bilang no visum no crime, dan akhirnya saya relakan untuk visum. Kabar terakhirnya saya belum tahu, mungkin Senin. Saya belum berani menuduh, biar kepolisian yang mengurus sampai tuntas," tutur Dermawan Salihin.

Kabar kematian Mirna juga sampai ke Kedutaan Australia.

Mirna pernah menempuh ilmu di Australia, sehingga banyak memiliki kenalan di sana.

"Kawannya banyak. Sampai Kedutaan Australia kontak kita, dan mereka tanya Lalu saya jawab 'still in police identification'. Dan mereka nunggu kelanjutan kabarnya," tutur Dermawan Salihin.

Dugaan diracun

Mulai ramai kabar beredar, korban tewas di sebuah cafe di Grand Indonesia, tewas bukan karena menenggak es kopi, tapi diracun.

Terdapat informasi, seseorang menaburkan racun ke es kopi tersebut.

Kabarnya, pelaku sudah ditangkap dan masih dalam pemeriksaan kepolisian.

Masalah ini diduga terjadi sebagai akibat cinta pelaku, yang bertepuk sebelah tangan karena korban sudah menikah, Desember lalu.

Pelaku sudah sampai duluan di kafe tersebut dan memesan kopi termasuk es kopi yang sudah ditaburi racun oleh pelaku.

Peristiwa korban tewas karena diracun mengingatkan pada kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi manusia (HAM), Munir, yang tewas diracun di pesawat Garuda, beberapa waktu lalu, tahun 2004.

Metode menaburi racun bisa dilakukan dengan beberapa cara, termasuk dengan menggunakan sebuah bolpoin, yang sebenarnya berisi racun, yang bisa disemprotkan ke gelas minuman korban, seperti dicontohkan di film Mission Impossible.

Kasus ini masih menjadi misteri dan belum secara resmi diumumkan oleh kepolisian, tapi diduga, korban diracun, yang dimasukkan ke minumannya

semakin beralasan karena tanpa diracun, kecil kemungkinan korban tewas karena minum es kopi dan selama ini, belum ada kejadian, korban tewas gara-gara minum kopi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas