Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seorang pedagang burung pipit bernama Jhony (23) mengaku telah menjual berkisar 5000 ekor burung per hari ini, Senin (8/2/2016), bertepatan dengan perayaan tahun baru Imlek 2567.

Terlihat Jhony yang sedang berdiri di dekat kandang burung pipit di depan Vihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Kota, Jakarta Barat.

Terdapat berkisar sepuluh kandang burung, yang diakui Jhony satu kandang terdapat 1000 ekor burung pipit.

Satu ekor burung dijualnya seharga Rp 1500. Jhony mengaku, hingga pukul 13.00, dirinya telah menjual berkisar 5000 ekor. Hampir berkisar Rp 7,5 juta didapatnya hari ini.

"Hari ini sudah laku 5000 burung pipit, sehari bisa laku enam krat (kandang). Per krat itu, 1000 burung," kata Jhony.

Tradisi melepaskan burung disebut Fangsheng. Menurut seorang masyarakat Tionghoa, Yohanes (58), melepas burung dapat menghindari penyakit.

"Menurut kebudayaan, bisa panjang umur, diberi kelancaran, menghindari penyakit, dan buang sial," ujar pria yang tinggal di Mangga Besar, Jakarta.

Senada dengan Yohanes, Mario (28) mengatakan, bahwa maksud dari melepas makhluk hidup berarti berbuat kebaikan. Dan juga dapat membuat umur panjang.

"Melepas makhluk hidup, berarti berbat kebaikan. Artinya, melepas nyawa. Kita bisa melepas burung supaya umur panjang," kata warga Grogol, Jakarta.

Tradisi Fangsheng erat dengan ajaran agama Buddha Mahayana Tiongkok. Dipercaya memiliki pengaruh bagi kehidupan dan keberuntungan.