Warga Menteng Jakarta Resah Diserang Ribuan Ulat Bulu
Bermodalkan sebuah mesin power spray atau alat semprot, dua orang petugas menyemprotkan insektisida pada seluruh pohon di taman.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musim hujan yang berganti kemarau pada pekan ketiga bulan Maret 2016 ini rupanya membawa iklim yang baik kawanan kupu-kupu Ibukota termasuk wilayah Jakarta Pusat berkembang biak.
Namun, seiring dengan siklus hidup tersebut, populasi ulat bulu kini meningkat tinggi.
Walau belum tergolong wabah, kehadiran ribuan ulat bulu beragam jenis yang muncul dalam sepekan terakhir meresahkan warga.
Karena walau tidak melukai, rasa gatal yang disebabkan oleh bulu-bulu halus ulat sangat mengganggu, khususnya pada anak-anak.
Temuan ulat bulu tersebut seperti yang terlihat di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Amir Hamzah, Jalan Amir Hamzah, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (24/3/2016).
Ribuan ulat bulu beragam warna terlihat menghinggapi beberapa pohon besar yang berada di dalam taman.
Ulat-ulat yang memiliki ukuran sekira 2 cm hingga 3 cm itu terlihat bergerumul pada beberapa titik dahan.
Tidak sedikit pula ulat yang terlihat berdiam di dalam retakan kulit pohon ataupun di balik daun, seperti pada pohon daun pucuk merah, pohon trembesi hingga daun benalu.
Terkait hal tersebut, Sub Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat melalui UPT Balai Benih Induk dan Proteksi Tanaman, Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta melakukan pengendalian hama di lokasi.
Bermodalkan sebuah mesin power spray atau alat semprot, dua orang petugas menyemprotkan insektisida pada seluruh pohon di taman.
"Memang cuaca beberapa minggu ini sangat ideal untuk kupu-kupu berkembang biak, hujan sebentar terus panas lagi. Jadi serentak kupu-kupu berproduksi dan muncul ulat bulu di mana-mana, ini yang harus kita kendalikan," ungkap Mulyadi, Kasudin Pertanian Kelautan dan Kelautan dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat di lokasi, Kamis (24/3/2016).
Langkah pengendalian tersebut diambilnya lantaran ditemukan setidaknya ada tiga titik temuan ulat bulu serentak, diantaranya Lahan PT Duta Pertiwi RW 07 Kelurahan Duri Pulo Gambir, halaman kantor Walikota Jakarta Pusat hingga Rumah Dinas Walikota Jakarta Pusat depan Masjid Sunda Kelapa.
"Jadi kita harapkan supaya penyebaran ulat bulu tidak menjadi meluas. Walaupun kalau sudah jadi kupu-kupu taman jadi makin cakep, tapi kalo masih jadi ulat bulu, malah bikin repot warga, kita juga nggak mau kan semua warga Jakarta Pusat garuk-garuk kegatelan," ujarnya.
Penulis: Dwi Rizki