Mengolah Koran Bekas Ternyata Bisa Menguntungkan
Koran ternyata tidak hanya menjadi sumber informasi untuk dibaca dan dikliping.
Editor: Sanusi
Sementara itu, Teguh Azmi Pamungkas, dari CSR Kompas Gramedia menambahkan, Kampung Koran merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh Corporate Social Responsibility (CSR) Kompas Gramedia.
Untuk merealisasikannya, CSR Kompas Gramedia bekerja sama dengan Salam Rancage, sebuah komunitas sosial bisnis yang berbasis di Bogor.
"Kampung Koran digagas sebagai sebuah upaya untuk menstimulasi pegembangan ekonomi kreatif berskala kampung di ibukota," kata Azmi.
Kegiatan di Kampung Koran ini, lanjut dia, digerakkan oleh semangat bersama antara perusahaan, komunitas, dan warga.
Berbekal semangat bersama tersebut, Kompas Gramedia ingin mendorong terwujudnya kondisi lingkungan yang lebih selaras melalui praktik pengelolaan sampah dan daur ulang barang bekas.
Program Kampung Koran sudah dimulai sejak Mei 2015.
Bersama Salam Rancage, Kompas Gramedia telah mengadakan pelatihan dan pendampingan secara rutin terhadap warga di tiga kampung tersebut.
Di tahap awal pelatihan, warga kampung sekitar belajar cara melinting koran bekas, yakni menggunting lembar-lembar kertas koran bekas kemudian menggulung atau melipatnya sehingga menjadi bahan penyusun anyaman.
Pada tahap selanjutnya, lintingan atau lipatan itu dianyam sedemikian rupa sampai berbentuk aneka barang nan apik.
Setelah itu, barang kerajinan diberi sentuhan akhir dengan bahan pelapis dan pewarna yang tahan kelembaban, anti jamur dan anti toxic sehingga membuatnya jadi produk yang apik, higienis dan tahan lama.(Tri Wahono)