Satu Lagi Muncul Penantang Ahok di Pilkada DKI
Djoko Edhi S Abdurrahman mendeklarasikan dirinya maju sebagai bakal calon gubernur DKI.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung serentak Februari 2017 mendatang, satu per satu muncul calon yang mendeklarasikan dirinya ikut dalam pertarungan.
Kali ini Wakil Sekretaris Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU), Djoko Edhi S Abdurrahman mendeklarasikan dirinya maju sebagai bakal calon gubernur DKI.
"Saya diminta untuk ikut dalam pemilihan gubernur jadi saya sebagai orang politik siap," ujar Djoko di Sarinah Thamrin, Kamis (21/4/2016).
Djoko percaya diri maju sebagai bakal calon Pilgub DKI setelah diminta oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Pengurus Baru Partai Golkar, Joeslin Nasution.
Permintaan tersebut lantaran Selama ini Djoko aktif di biro hukum Golkar dan bertugas menyelsaikan permasalahan hukum yang ada di partai pohon beringin itu.
"Pak Joeslin meminta saya maju menjadi Cagub DKI. Saya kan bukan orang baru di partai politik. Saya sudah masuk di partai politik dan sudah menjadi anggota DPR periode 2004-2009. Jadi ini bukan masalah baru. Siap tidak siap ya harus siap. Apalagi sebagai kader ya harus menjawab siap," ujar mantan anggota Komisi III periode 2004-2009 dari fraksi PAN tersebut.
Djoko mengaku bersedia maju dalam pertarung pilkada dari Partai Golkar, lantaran partai tersebut merupakan partai lama yang memiliki pengalaman.
Oleh karena itu menurut Djoko, Golkar yang merupakan partai besar tidak boleh absen dalam pemilihan kepala daerah di Jakarta.
"Tidak dapat disangkal bahwa Golkar dari zaman dulu sudah merupakan kawah candradimuka politik Indonesia. Dan sangat prihatin dan miris apabila Golkar tidak ikut dalam Pilkada Jakarta hanya karena terjadinya dua fraksi yang tidak bisa ketemu dan deadlock," paparnya.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengacara tersebut mengatakan memiliki program unggulan untuk membangun DKI.
Diantaranya meningkatkan taraf hidup warga DKI Jakarta dan melaksanakan pembangunan yang manusiawi.
Lantaran sekarang ini menurutnya pembangunan yang pesat di Jakarta tidak berbanding lurus dengan taraf hidup yang baik masyarakat Ibu kota.
Oleh karenanya, ia maju sebagai bakal calon gubernur agar bisa meningkatkan taraf hidup warga Jakarta.
"Bisa saja pertumbuhan ekonominya tinggi. Tetapi pertumbuhan pembangunannya rendah. Itu masalah Jakarta sekarang,"
"Kalau dilihat secara makro kelihatannya memang tumbuh. Tetapi apabila dilihat per sektor-sektor tadi, pertumbuhannya itu rendah. Jadi ya anjlok. Tetapi sebagai pusat pertumbuhan, Jakarta ini memang sudah luar biasa," jelasnya.
Selain itu, dalam penataan pembangunan, kata Djoko harus dikedepankan aspek kemanusiaan.
Meski bertujuan baik, penertiban yang dilakukan di DKI jakarta harus mengedepankan rasa manusiawi.
"Pembangunan Jakarta itu pertama harus memprioritaskan pembangunan manusia," pungkasnya.