Yoyok Akui Kepatuhan Sang Istri Membantunya Cegah Korupsi di Batang
Yoyok melihat ada porsi anggaran yang terlampau besar pada organisasi yang mewadahi para ibu itu.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo menyebutkan, dalam mencegah adanya praktik korupsi di kabupaten yang dia pimpin, ada peran istrinya, Budi Prasetyowati.
Mantan Perwira Angkatan Darat yang meraih Bung Hatta Anti-Corupption Award pada 2015 menjelaskan, sikap patuh sang istri kepadanya diakui Yoyok membuatnya lebih mudah mencegah korupsi.
Dia mencontoh ketika masa awalnya menjabat dan istrinya secara langsung menjadi Ketua PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga).
Yoyok melihat ada porsi anggaran yang terlampau besar pada organisasi yang mewadahi para ibu itu.
"Waktu saya jadi bupati, istri saya otomatis jadi Ketua PKK. Rupanya duitnya Rp 1 miliar lebih tiap satu tahun anggarannya. Saya potong jadi Rp 250 juta. Ternyata cukup dan masih aktif. Istri saya tidak marah dan masih bukakan pintu rumah," kata Yoyok di Seminar "Mulai Jujur dari Sekarang" di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Sabtu (23/2/2016).
Saat dia meminta ibu dari dua orang anaknya untuk tidak berbelanja di pasar, istri mantan Mayor yang pensiun muda itu juga menjalankannya.
"Walaupun di pasar dirayak-rayak (ditarik-tarik) yang jual," kata Yoyok sambil tertawa.
Terkadang, ketika Yoyok mengeluhkan beratnya tugas yang tengah diembannya, Budi Prasetyowati malah mengembalikan keputusannya pada suaminya.
"Terserah sampeyan (kamu) mau ambil langkah apa, saya cuma istri," kata Bupati Batang meniru ucapan istrinya.
Mendengar cerita dari Bupati Batang, sejumlah ibu-ibu perwakilan Dharma Wanita seluruh Indonesia yang hadir sebagai peserta seminar terus menghujani Yoyok dengan tepuk tangan.
Beberapa dari peserta seminar yang mendapat kesempatan berbicara bahkan menyatakan senang mendengar ada istri dari pejabat negara yang sejalan dengan suaminya untuk mencegah korupsi.