Tiga Bocah Tewas Tenggelam Saat Main-main di Danau
Ketiga jenazah korban, Ramadhani (12), Febry Agustin (12) dan Ilham (12) kemudian dibawa ke rumah duka
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Enam dari tiga bocah SD kelas VI tewas tenggelam usai menceburkan diri ke danau buatan di Perumahan Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi pada Senin (16/5/2016) petang.
Ketiga jenazah korban, Ramadhani (12), Febry Agustin (12) dan Ilham (12) kemudian dibawa ke rumah duka untuk segera dikebumikan di tempat pemakaman setempat.
Sedangkan bocah yang selamat bernama Rieke Rahmayani (12), Danar (12) dan Indra (12).
Salah seorang saksi mata, Asmawi (34) menuturkan, kejadian naas itu berawal saat keenam bocah tersebut bermain di pinggir danau pasca hujan di lokasi.
Saat itu, sandal mereka kotor karena terkena noda tanah. Mereka lalu beranjak ke tepi danau dengan niat membersihkan sandalnya.
Tak disangka, setibanya di tepi danau Ramadhani mendadak menceburkan diri ke danau dengan diikuti lima rekan yang lainnya.
Mereka tak menyadari, bahwa danau tersebut cukup dalam dengan kedalaman tujuh meter. Korban tewas yang tak bisa berenang itu, kemudian berteriak meminta bantuan.
"Rekan korban, Rieke dan Indra sudah membantunya tapi karena tenaganya tak kuat akhirnya mereka naik ke tepi danau untuk meminta bantuan warga," kata Asmawi kepada wartawan di lokasi pada Selasa (17/5).
Asmawi melanjutkan, salah satu bocah bernama Danar juga ikut naik ke tepi danau. Ketiga bocah itu selamat karena bisa berenang di kolam, sementara tiga bocah lagi tenggelam karena tak bisa berenang.
"Saat tiga bocah meminta bantuan, warga langsung bergegas ke lokasi. Dengan alat seadanya, mereka akhirnya berhasil dievakuasi dari danau itu," ujar Asmawi.
Kepala Kepolisian Sektor Tarumajaya, Ajun Komisaris James Silitonga mengatakan, warga sudah membawa ketiga bocah itu ke Rumah Sakit Tarumajaya di Kampung Bali, Desa Pantai Makmur, Kabupaten Bekasi. Namun sayang, karena kehabisan oksigen dan paru-parunya telah dipenuhi air, ketiganya kemudian meregang nyawa di rumah sakit.
"Kejadian ini murni karena korban tak bisa berenang, sehingga mereka tenggelam beberapa saat setelah menceburkan diri ke danau," jelas James.
James mengatakan, berdasarkan pemeriksaan terhadap tubuh korban, polisi tidak menemukan tanda kekerasan di tubuhnya. Oleh karena itu, polisi menyimpulkan kematian mereka akibat tak memiliki keahlian berenang ketika berada di danau.
"Jenazah sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan dan mereka menolak jenazahnya untuk diotopsi," ujar James.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tarumajaya, Inspektur Satu Jefri menambahkan, di lokasi memang tak dipasangi pagar pembatas, sehingga orang leluasa bermain di tepi danau.
Oleh karena itu, Jefri mengimbau kepada orangtua untuk selalu mengawasi anaknya saat bermain. Apalagi bila mereka bermain di tempat yang pengawasan cukup ekstra seperti danau, sungai, air terjun dan sebagainya.
"Kalau tidak diawasi dengan baik, nyawa mereka bisa terancam. Nanti orangtua juga yang rugi bila terjadi kecelakaan atau nyawa anaknya melayang," jelas Jefri. (Fitriandi Al Fajri)