Dilema PDI Perjuangan, Dukung Ahok Atau Sosok Lain
Dilema terbesar saat ini berada di kubu PDI Perjuangan
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar sudah memberikan dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI 2017.
Sedangkan PDI Perjuangan hingga saat ini belum memutuskan sosok yang akan diusung untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta 2017.
Padahal, partai pemenang pemilu legislatif 2014 itu memiliki kursi yang cukup untuk mengusung calon sendiri.
Kenapa demikian? Peneliti Sinaksak Center Osbin Samosir melihat dilema terbesar saat ini justru berada di pihak PDI Perjuangan yang masih terus mempertimbangkan apakah mengusung Ahok atau mencari pesaing lain yang sepadan dengan Ahok.
"Dilema terbesar saat ini berada di kubu PDI Perjuangan yang sejak awal hingga saat ini masih ragu mendukung atau tidak mendukung Ahok maju dalam Pilkada 2017," ujar Anggota Forum Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia ini kepada Tribun, Senin (27/6/2016).
Menurutnya, PDI Perjuangan tampaknya merasa "dilangkahi" Ahok dengan keputusan calon pertahana itu menerima desakan kelompok anak-anak muda bernama Teman Ahok untuk maju dalam jalur perseorangan.
Namun anggota Komisi Kerasulan Awam KWI ini melihat, di lain pihak PDI Perjuangan ingin terus melanjutkan tradisi sebagai partai pemenang baik dalam mengusung calon Presiden Republik Indonesia maupun calon Gubernur DKI Jakarta.
Dilema itu sangat jelas dengan menghembuskan isu menarik Tri Rismaharini (Risma) dari Walikota Surabaya untuk bertarung dengan Ahok dalam Pilkada Jakarta.
Termasuk wacana menduetkan Djarot Saiful Hidayat sebagai wakilnya Ahok.
"Tarik ulur sikap PDI Perjuangan tersebut sangat mudah dibaca publik bahwa PDI Perjuangan dan partai-partai yang lain masih tetap melihat bahwa tidak ada calon lain saat ini yang mampu menandingi penerimaan Ahok di mata publik," kata alumni jurusan Filsafat dari Sinaksak ini.
Osbin mengingatkan, semakin lama PDI Perjuangan memelihara keraguan ini maka semakin besar pula peluang partai ini untuk masuk dalam keputusan mengusung calon lain diluar Ahok.
Walaupun diyakini bahwa calon tersebut akan sulit menandingi tingkat penerimaan publik terhadap Ahok.
"Maka sebaiknya PDI Perjuangan sesegera mungkin membuat keputusan cepat menentukan calon yang diusungnya mumpung masih cukup waktu untuk berkonsolidasi mwnuju hari H Pilkada bulan Februari 2017," ujarnya.