Adian Napitupulu: Aneh, Ahok Justru Ragu Setelah KTP Terkumpul 1 Juta
Ahok lanjut Adian mulai berpikir ikut jalur partai justru disaat klaim 1 juta KTP sudah dibuatkan pestanya.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu memprediksi perjalanan Teman Ahok sepertinya akan anti-klimaks dan menciptakan blunder baru bagi Basuki T Purnama alias Ahok, Teman Ahok, Heru Budi Hartono dan orang-orang yang memberikan pernyataan dukungan tertulis karena aneka janji manis yang diumbar Teman Ahok selama 380 hari secara terus menerus.
"Desain awal sang sutradara yang merekayasa lahirnya lima super hero muda yang tidak pernah berlatih politik, sama seperti menonton film tentang anak muda culun yang tiba-tiba jadi superhero karena di gigit laba-laba yang teradiasi. Film yang enak ditonton tapi sungguh tidak layak dipercaya apalagi diikuti," kata Adian melalui pesan singkatnya, Selasa (12/7/2016).
Menurut anggota Fraksi PDI Perjuangan itu, untuk menilai sebuah cerita itu bohong atau tidak, cukup dengan menggunakan nalar.
Menurutnya, semakin heroik sebuah cerita maka sebenarnya semakin besar kebohongan dibaliknya.
"Cerita lima anak muda yang tidak mengerti bisnis tapi tiba-tiba sanggup mengelola modal Rp 500 juta menjadi berlipat 1.300 % dalam waktu 1 tahun tentu cerita yang sangat Heroik. Cerita lima anak muda yang mengumpulkan 770.000 KTP dalam delapan bulan lalu dibakar, kemudian mengumpulkan lagi 1 juta KTP baru lengkap dengan formulir bertanda tangan hanya dalam waktu 90 hari tentu cerita yang amat sangat Heroik. Dua cerita yang heroik luar biasa itu tentu sangat dekat dengan kebohongan," ujar Adian.
Teman Ahok, kata Adian lalu merayakan perolehan 1 juta KTP tanggal 20 Juni 2016, tapi lucunya hitung manual baru mereka lakukan tanggal 29 juni 2016 atau sembilan hari kemudian.
"Nah lho, mana yang bohong, perayaannya yang bohong atau hitung manualnya yang bohong?" ujarnya.
Menurut Adian, buah simalakama telah dipetik, tak mungkin direkat lagi ketangkainya. Apabila dimakan Ibu mati, tidak dimakan Bapak yang mati.
"1 juta KTP sudah diklaim, sulit meralatnya, walau aneh, kok bisa Ahok justru menjadi ragu ketika 1 juta KTP dari syarat minimal 525.000 KTP justru sudah ada," ujarnya.
Ahok lanjut Adian mulai berpikir ikut jalur partai justru disaat klaim 1 juta KTP sudah dibuatkan pestanya.
Keraguan Ahok menular dan membuat rakyat berpikir, kenapa harus ragu jika dari 1 juta KTP itu tidak ada yang palsu.
"Aneh, saat Teman Ahok baru lima orang, Ahok sangat yakin, tapi ketika Teman Ahok dengan ilmu Sun Go Kong-nya bertambah berlipat jadi 1 juta kenapa yang muncul justru keraguan," katanya.
"Modal yang harus dimiliki Teman Ahok adalah mengubah wajahnya menjadi Muka Tembok yang tahan malu. Persis seperti muka tembok politisi-politisi yang selama ini mereka benci dan caci maki," ujarnya.