RSIA Sayang Bunda Diminta Secepatnya Beberkan Data Rekam Medis Vaksin Palsu
Kericuhan sempat terjadi di RSIA Sayang Bunda, Bekasi, Sabtu (16/7/2016)
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fansiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kericuhan sempat terjadi di RSIA Sayang Bunda, Bekasi, Sabtu (16/7/2016) setelah pihak kuasa hukum yang mewakili rumah sakit menyatakan akan memberikan rekam medis pasien pada Senin (18/7/2016).
Orang tua pasien vaksin palsu menuntut pihak kuasa hukum Rumah Sakit Sayang Bunda untuk memberikan rekam medis secepatnya.
"Rumah sakit lainnya aja bisa secepatnya, kenapa ini mesti hari Senin (18/7/2016). Jangan-jangan dimanipuasi dahulu" ungkap salah satu orang tua pasien vaksin palsu.
Orang tua pasien vaksin palsu menuntut pihak rumah sakit Sayang Bunda memberikan rekam medis besok, Minggu (16/7/2016).
"Sudah tidak bisa ditolelir lagi. Kita sudah cukup mengalah. Pokoknya besok (Minggu 17/7/2016) harus sudah ada hasil rekam medisnya," kata salah satu orang tua pasien vaksin palsu lainnya.
Orang tua pasien mengancam jika besok (17/7/2016) tidak ada rekam medis akan mengambil paksa server komputer dan menyegel rumah sakit.
"Kami minta besok, tidak ada tolelir lagi. Kalau tidak kami akan ambil paksa server komputer dan meyegel rumah sakit," ungkap orang tua pasien yang lain.