Walhi Nilai Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Merupakan Pembohongan
Hal itu justru merugikan masyarakat sekitar, khususnya warga Muara Angke seperti dirinya.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perwakilan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta menilai proyek reklamasi yang dilakukan di Pantai Utara Jakarta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merupakan proyek pembohongan.
Mustaqim Dahlan, selaku perwakilan Walhi menuturkan proyek tersebut telah merusak ekosistem laut.
Hal itu justru merugikan masyarakat sekitar, khususnya warga Muara Angke seperti dirinya.
"Arus laut menjadi terganggu, biota laut rusak, nelayan terganggu, banyak kapal nelayan kandas kalau mau ke laut," kata Mustaqim di bilangan Menteng, Jakarta Pusat dalam diskusi Skandal Reklamasi: "Ahok Layak untuk Tersangka", Selasa (19/7/2016).
Kerusakan ekologi di Teluk Jakarta, menurut pria yang akrab dipanggil Alan ini, sangat besar.
Hal itu terlihat dari jebolnya tanggul di utara Jakarta beberapa waktu lalu.
"Kerusakan ekologi di teluk Jakarta sudah tampak, laut diuruk, banjirnya meluas. Kemarin tanggul roboh (jebol) dianggap hanya karena musibah alam saja. Semuanya jelas, nggak abu-abu lagi," katanya.
Namun, ia membantah isu yang dihembuskan tentang penolakan reklamasi dilakukan bukan untuk menjegal Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang akan maju pada pilkada DKI 2017 nanti.
"Isu reklamasi bukan untuk menjerat Ahok, nggak ada persoalan, isu reklamasi yg merampas hak-hak nelayan seakan akan baru sekarang. Siapapun gubernurnya reklamasi harus ditolak," katanya.