Sangat Disayangkan Jika Ahok dan Risma 'Diadu' di Pilkada Daerah yang Sama
Osbin Samosir mempertanyakan mengapa orang-orang terbaik di daerah harus ditarik-tarik ke Jakarta untuk menantang pertahana DKI Jakarta, Ahok.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Politik dari Vox Indonesia, Osbin Samosir mempertanyakan mengapa orang-orang terbaik di daerah harus ditarik-tarik ke Jakarta untuk menantang pertahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Mengapa juga tokoh-tokoh yang sudah terbukti integrasi dan komitmennya di daerah masing-masing harus "dilaga" di Pilkada DKI Jakarta?
Pertanyaan ini diungkapkan Peneliti Politik dari Vox Indonesia, Osbin Samosir membaca isu yang akhir-akhir ini hangat dibahas di media massa.
Yakni, munculnya nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang belakangan santer diberitakan untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta, justru menjadi pertanyaan.
Anggota Forum Doktor Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia itu melihat masih banyak calon yang berkualitas bisa menjadi penantang serius bagi Gubernur petahana Ahok, semisal Sandiago Uno, Djarot Saiful Hidayat, Yusril Ihza Mahendra dan yang lain-lain.
"Saya berharap semoga calon yang diusulkan sebaiknya jangan kepala daerah yang sudah menjabat seperti Ibu Tri Rismaharini," ujar Dosen Ilmu Politik FISIPOL Universitas Kristen Indonesia Jakarta ini kepada Tribunnews.com, Senin (8/8/2016).
Bagi dia, sangat disayangkan saja orang-orang yang sudah terbukti berkomitmen dan berintegritas seperti Tri Rismaharini dan Ahok harus diadu untuk suatu Pilkada di satu daerah yang sama.
Menurut Osbin, negara ini membutuhkan semakin banyak kepala daerah yang berintegritas seperti mereka berdua untuk disebar di seluruh provinsi dan Kabupaten/kota seluruh Indonesia.
"Kita sangat membutuhkan semakin banyak tokoh-tokoh berintegritas seperti Ahok dan Risma," tegasnya.
"Bagi saya, sangat disayangkan saja orang-orang yang sudah terbukti berkomitmen dan berintegritas seperti Ibu Tri Rismaharini dan Ahok harus diadu untuk suatu Pilkada di satu daerah yang sama," katanya.
Semakin besar penyebaran tokoh-tokoh berintegritas di seluruh tanah air, imbuhnya, tentu akan mempercepat kemajuan bangsa ini. Artinya juga akan membantu bangsa ini keluar dari masalah masalah keterpurukan yang dialaminya.
Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) masih melakukan komunikasi politik dengan berbagai partai untuk mempersiapkan Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Termasuk menjalani komunikasi dengan PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno tidak menampik bahwa PDI Perjuangan memiliki kader yang mumpuni untuk bertarung di Jakarta melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kader tersebut kata Eddy, adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Kalau dilirik sama PAN sih kita menghendaki idealnya Bu Risma maju di DKI. Makanya kan kita selalu menjalin komunikasi dengan teman-teman parpol wakil khusus PDIP. Jadi ya kita berharap ya gayung bersambut lah," kata Eddy saat dikonfirmasi, Senin (8/8/2016).