Sopir Pribadi Tikam Majikan dengan Obeng Lalu Bawa Kabur Mobilnya
Febria, karyawati sebuah bank swasta di Jakarta ini menjadi korban perampokan yang dilakukan oleh sopirnya sendiri
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati bila ingin memperkerjakan seseorang. Apalagi pekerjaan yang ditawarkan itu selalu berurusan dengan keseharian mereka.
Soalnya untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan. Hal ini menyusul adanya aksi perampokan yang dilakukan AK (38) sopir pribadi Febria Azilda (50), warga Kemang Anggrek Blok I Blok AM26 RT 10/36, Rawalumbu, Kota Bekasi.
"Pekerjakan orang yang sudah dikenal latarbelakangnya dengan baik, sehingga bisa meminimalkan tindak kejahatan," ujar Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota, Komisaris Rajiman pada Sabtu (27/8/2016).
Febria, karyawati sebuah bank swasta di Jakarta ini menjadi korban perampokan yang dilakukan oleh sopirnya sendiri pada Jumat (26/8/2016) pukul 19.30.
Saat mengantar majikan dengan menggunakan mobil Toyota Avanza B 1693 SRB, tiba-tiba AK menghentikan laju kendaraannya. Padahal saat itu, mereka hampir tiba di rumah korban.
Merasa ada yang aneh, korban meminta pelaku untuk meneruskan perjalanannya.
Sayangnya, permintaan korban justru diacuhkan pelaku.
Kesal dengan ulah sopir yang baru dipekerjakan dua pekan lalu, Febria meminta AK turun dari mobil. Saat itu, Febria ingin mengambil alih kemudi mobilnya.
Nahas, saat keduanya turun pelaku lalu menghujamkan sebuah obeng ke arah dada kanan Febria.
Beruntung Febria mampu mengelak, sehingga hanya mengalami luka gores di dada.
Merasa belum puas, AK mendorong Febria hingga tersungkur dan membawa kabur mobil Avanza korban.
Berkat kesigapan polisi, akhirnya AK berhasil ditangkap saat bersembunyi di Serang, Banten beberapa jam pasca perampokan itu.
Kini, warga Kampung Ratu Agung RT 10/02 Ratu Agung, Tegal, Jawa Tengah ini dibawa ke Unit II Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
"Kasusnya sudah ditangani dan diambil alih oleh Polda Metro Jaya. Jadi sepenuhnya, penyidikan dilakukan oleh anggota Jatanras Unit II," kata Rajiman.
Rajiman menambahkan, saat ini kondisi korban telah membaik. Namun dia belum diperiksa penyidik karena masih trauma dengan kejadian yang dialaminya.
"Info terakhir belum diperiksa penyidik Polda, soalnya masih shock," ucapnya.