Ahli Kriminologi Lihat Kecemasan Jessica di Cafe Olivier
Pada pukul 16.23.48, tangan Jessica terlihat masuk ke dalam tas.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, memperlihatkan ekspresi cemas saat berada di Cafe Olivier Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016).
Ahli Krimonologi Universitas Indonesia, Ronny Nitibaskara, menyampaikan analisa itu di persidangan kasus pembunuhan Mirna yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).
Dia menganalisa itu setelah melihat rekaman CCTV di Cafe Olivier.
Pada pukul 16.23.48, tangan Jessica terlihat masuk ke dalam tas.
Menurut dia, tangan Jessica bergerak-gerak ke samping kiri entah memegang tas ke samping atau bagaimana.
Sayang aktivitas ini tidak terlihat karena tertutup.
Jessica pindah kembali untuk merapihkan barang-barang yang ada di meja nomor 54 yang sebelumnya disingnkirkan sambil mengengok-nengok. Ini merupakan ekspresi kecemasan.
"Ini tanda-tanda kecemasan juga. Gesture menghalangi ini umumnya dilakukan seseorang di depan atau di belakang. Untuk menyikapi suatu situasi dan kondisi yang membuatnya tidak nyaman," kata Ronny, Kamis (1/9/2016).
Pada pukul 16.25.59, Jessica terlihat duduk paling ujung setelah mengambil sesuatu di tas menengok ke belakang sesaat lalu dia berpindah duduk.
"Mengibaskan rambut adalah sinyal menenangkan diri ketika berada di situasi dan kondisi tegang, situasi dan kondisi yang dianggap membuat tak nyaman, membuat gelisah, dan cemas. Ketika seseorang berada di situasi kondisi di atas dia akan menyentuh bagian tubuhnya," ujarnya.