Ahok-Djarot Sepakat Tidak Pasang Spanduk Jelang Pilkada: Bikin Jorok dan Kotor
Djarot sudah sepakat tidak akan memasang spanduk berwajahnya di Pilkada. Dia mengatakan, spanduk hanya membuat kotor wajah ibu kota.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat memastikan tidak akan memasang spanduk kampanye jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Djarot mengatakan, spanduk hanya membuat kotor wajah ibu kota.
Karenanya, dia melarang relawan pendukung untuk tidak perlu memasang spanduk.
"Ngapain? Bikin jorok, bikin kotor pakai spanduk-spanduk. Apalagi ditempel di pohon-pohon. Kalau tempel di dinding-dinding, jembatan, tiang listrik, yang bersihin kita juga," ujar Djarot di kantor DPC PDIP, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (2/10/2016).
Berkaca dari Pilkada DKI 2012, katanya, banyak spanduk yang terpampang di jembatan penyebrangan orang, yang berada di tol kawasan Jakarta.
Djarot menganggap spanduk-spanduk tersebut, membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mengeluarkan anggaran lebih.
"Kita cat ulang, biaya lagi. Jadi tidak usah lah," kata mantan Wali Kota Blitar tersebut.
Djarot menyatakan, Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta akan membiayai alat peraga dan iklan kampanye bagi para pasangan calon yang mengikuti Pilkda DKI Jakarta 2017. Semisal, untuk papan reklame, baliho, spanduk, dan sebagainya.
"Nanti KPU yang akan mencetakan spanduk, gambar, dan sebagainya. Saya lebih cenderung, saya bilang ke teman-teman, bikin aja stiker kecil-kecil, tempel saja di kau punya handphone, motor, mobil, pintu rumah, kamar rumah, WC rumah, wah itu baru mantap," tutup Djarot.
Senada, Ahok berjanji tak akan memasang spanduk pada Pilkada. Sebab, akan mengotori kota Jakarta.
"Kami enggak mau pasang spanduk atau apapun juga. Karena itu akan merusak kota Jakarta," kata Ahok, di Sekretariat "Teman Ahok", Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (1/10/2016).