Buku Berlambang PKI Beredar, Polda Metro Panggik IKAPI Besok
"Ibu Kartini besok kami akan melakukan pemanggilan di Dit Intelkam untuk kami introgasi sebenarnya seberapa jauh permasalahan ini
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Polda Metro Jaya akan meminta keterangan pihak Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Ini dilakukan untuk menelusuri penjualan buku berlambang palu arit yang selama ini menjadi logo Partai Komunis Indonesia (PKI) di pameran buku IKAPI di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2016).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, mengatakan pemeriksaan pihak IKAPI dilakukan sebagai upaya mencaritahu apakah ada unsur kesengajaan dari penjualan buku itu.
Rencananya, pada Senin besok, penyidik Direktorat Intelijen dan Keamanan (Dit Intelkam) Polda Metro Jaya akan memanggil Kartini Nurdin, selaku Sekretaris IKAPI dari Yayasan Obor Indonesia.
"Ibu Kartini besok kami akan melakukan pemanggilan di Dit Intelkam untuk kami introgasi sebenarnya seberapa jauh permasalahan ini," kata Awi, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Minggu (2/10/2016).
Dia menilai pihak IKAPI merupakan penyelenggara. Mereka mengundang penerbit-penerbit untuk menggelar acara di JCC Senayan, Jakarta Pusat.
"Seberapa jauh pengetahuan Ibu Kartini. Apakah ada unsur kesengajaan. Yang menyelenggarakan IKAPI mengundang penerbit-penerbit. Itu kan salah satu," kata dia.
Aparat kepolisian telah meminta keterangan empat Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia yang menjual enam buku berlambang palu arit di pameran buku Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2016).
Keempat orang tersebut, yakni Zulkifri Zamir bin Mohammad Munir (31), dari pihak penerbit Thukul Cetak, Sakri bin Abdullah (51), selaku pimpinan stand, serta dua orang penjaga stand, yaitu Mohd Rozla Bin Muhammed Noor (46), dan Khairul Nizam bin Muhammad Yunis (45).