Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hitung-hitungan Pilkada DKI: Anies-Sandi, Pengalaman Jadi Timses Hingga Bekas Menteri Jokowi (2)

Berikut rangkuman sejumlah analisa dari sejumlah pengamat soal peta kekuatan masing-masing kandidat.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Hitung-hitungan Pilkada DKI: Anies-Sandi, Pengalaman Jadi Timses Hingga Bekas Menteri Jokowi (2)
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sandiaga Uno didampingi Anies Baswedan mendatangi gedung KPK Jakarta, untuk menyerahkan dokumen laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), Kamis (29/9/2016). Penyerahan LHKPN ini sebagai salah satu syarat pencalonan mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Anies juga dianggap menteri berprestasi dan selalu masuk tiga besar selama jadi menteri. Karakternya, leadership yang bagus ditambah Sandi untuk menopang membuat pasangan itu menjadi lawan sepadan Ahok-Djarot,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha, saat rilis hasil survei tersebut.

Apalagi, kata Hanta, masih ada 25,7 persen pemilih yang belum menentukan pilihan saat dilakukan survei. Survei yang dilakukan Poltracking menggunakan metode multistage random sampling terhadap 400 responden. Tingkat margin of error sebesar 4,59 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Voters yang belum menentukan pilihan itu akan menjadi rebutan incumbent dan Anies-Sandi," katanya.

Sebagaimana diketahui, terdapat sebuah kisah atas keputusan Anies Rasyid Baswedan maju dalam Pilkada DKI, yakni tatkala ia menjalankan Salat Maghrib di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2016).

Usai menjalankan salat, ia menyempatkan diri bertemu dengan petinggi Masjid Agung Sunda Kelapa dan beberapa pengurus masjid lain di Jakarta.

Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Salahudin Uno mengatakan Masjid Agung Sunda Kelapa memiliki andil atas proses majunya Anies ke panggung Pilkada Jakarta 2017.

"Keputusan saya maju ke Pilkada Jakarta diawali juga dari diskusi di masjid ini. Masjid sebagai rumah umat Islam harus menjadi awal gerakan mengayomi seluruh masyarakat di Jakarta tak memandang etnis, agama, dan perbedaan lainnya," ujar Anies yang menggunakan baju koko berwarna putih, peci dan celana hitam.

Berita Rekomendasi

Menurutnya ideologi Islam harus membentuk mental dan rohani masyarakat Jakarta yang berkarakter.

"Membangun rohani berarti kami membangun masyarakat. Kemajuan Jakarta jangan hanya segi fisik, tapi juga rohani," ungkap Anies.

Sementara itu satu pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, Kyai Haji Lutfi mengatakan pihaknya merasa bangga bisa diajak lagi membangun Jakarta.

"Dengan Pak Anies kami merasa dilibatkan lagi dalam pemilihan pemimpin yang baik bagi Jakarta. Di era Gubernur Fauzi Bowo kami merasa tidak dilibatkan," ungkapnya.

Kyai Haji Lutfi mengatakan pihak Masjid Agung Sunda Kelapa sudah lama mengidamkan sosok seperti Anies Baswedan sebagai pemimpin Jakarta.

"Kami mencita-citakan Jakarta dipimpin oleh seorang guru, seorang pengajar, seprang dosen, yang mampi melihat permasalahan Jakarta dengan lebih akademis," ungkap Lutfi.

Usai diskusi, Anies terlihat berbincang dengan para pengurus masjid dan mendengarkan keluhan mereka serta diakhiri dengan santap malam bersama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas