Berjimat Telur Ayam dan Beras, Komplotan Penipu 'Anak Dirawat' Sempat Bebas Beraksi Lima Tahun
Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar komplotan penipu bermodus anak sakit atau kecelakaan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar komplotan penipu bermodus anak sakit atau kecelakaan, Kamis (3/11/2016).
Komplotan itu sudah lima tahun beraksi dan baru kali ini tertangkap polisi.
Selama lima tahun ini, komplotan itu memakai jimat dalam melancarkan aksinya.
Jimat itu berupa beras dan telur ayam kampung yang ditaruh dalam sebuah plastik bundar.
Setiap mulai bekerja, jimat itu diletakkan di dalam apartemen dimana mereka bekerja.
Komplotan ini diringkus di Apartemen Cibubur Village, Jakarta Timur. Mereka bekerja di dalam satu unit apartemen.
Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Handik Zusen, mengatakan, komplotan itu percaya, merema bisa bertahan 5 tahun tak tertangkap polisi karena jimat itu.
"Ditaruh dibawah meja setiap beraksi," kata Handik.
Total anggota komplotan berjumlah 10 orang. Ketuanya adalah lelaki bernama Amril (31) asal Kabupaten Sindereng Rappang.
Selama 5 tahun beraksi, Amril bisa menggaji anak buahnya antara Rp 3 juta sampai Rp 3,6 juta.
Dia pun sudah mampu membeli mobil suzuki ertiga secara tunai dan menumpuk kekayaan di kampung halamannya.
Polisi berjanji akan mencari seluruh harta kekayaam Amril dari hasil penipuan, dan menyitanya. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.