Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Terbaru LSI: Elektabilitas Ahok Turun Drastis, Ini 4 Penyebabnya

"Sebanyak 73,2 persen populasi Jakarta menyalahkan Ahok soal surat Al Maidah."

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Survei Terbaru LSI: Elektabilitas Ahok Turun Drastis, Ini 4 Penyebabnya
TRIBUNNEWS.COM / IRWAN RISMAWAN
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai diperiksa selama 9 jam di Mabes Polri, Senin (7/11/2016) terkait tuduhan atas statemennya di Pulau Seribu beberapa waktu lalu. 

Sebesar 63.7 % menyatakan mendukung proses hukum terhadap Ahok.

Alasan kedua penyebab merosotnya dukungan Ahok di bawah 30 persen, bahkan di bawah 25 persen adalah resistensi atas pemimpin beda agama.

Semakin bertambah pemilih muslim yang tidak bersedia mendukung pemimpin karena beda agama.

Saat ini, November 2016, pemilih Muslim yang tidak bersedia dipimpin oleh Gubernur Non Muslim sebesar 63.4 %.

Prosentase ini naik dari survei Oktober 2016 lalu yang sebesar 55.6 % dan jauh meningkat dibanding survei Maret 2016 yaitu sebesar 40.0 %.

Ketiga, tingkat kesukaan (favourability) Ahok makin turun.

Di survei Maret 2016, tingkat kesukaan Ahok masih sebesar 71.3 %.

Berita Rekomendasi

Di Juli 2016, tingkat kesukaan Ahok sebesar 68.9 %.

Di bulan Oktober 2016, tingkat kesukaan sebesar 58.2 %.

Dan saat ini, di survei November 2016, tingkat kesukaan Ahok sudah di bawah 50 % yaitu sebesar 48.30 %.

Keempat, personality dan kebijakan Ahok.

Turunnya suara Ahok juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lama yang sudah muncul sebelumnya.

Faktor personality adalah terkait persepsi arogan dan pongah yang tercermin dari cara berbicara dan gaya kepemimpinan Ahok.

Dalam proses hukum nanti, Ahok bisa dinyatakan tersangka ataupun dibebaskan.

Itu akan memengaruhi tak hanya elektabilitas Ahok di pilkada.

Namun, juga menentukan suasana politik nasional.

Termasuk mempengaruhi opini publik kepada Presiden Jokowi.

Tak heran, mengapa people power 4 November 2016 begitu ramai dan publik banyak yang membiayai sendiri kedatangannya.

Itu people power terbesar sejak Reformasi 1998.

"Data survei menunjukkan mayoritas pemilih memang merasa Ahok bersalah soal agama yang sangat sensitif. Mayoritas pemilihnya merasa ada keadilan yang ingin dituntut. Rasa terganggunya keadilan dan girah agama ini ternyata begitu meluas seperti yang terbaca dari hasil survei LSI. Kita meminta presiden, menko polkam, kapolri, pemimpin partai lebih membuka mata dan hati, namun tetap mengedepankan supremasi hukum," kata Denny JA, pimpinan LSI.

Penulis: Gede Moenanto

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas