Survei Terbaru LSI: Elektabilitas Ahok Turun Drastis, Ini 4 Penyebabnya
"Sebanyak 73,2 persen populasi Jakarta menyalahkan Ahok soal surat Al Maidah."
Editor: Hasanudin Aco
Baik mereka yang laki-laki maupun perempuan, berpendidikan tinggi maupun rendah, ekonomi mapan maupun “wong cilik”, berpandangan sama itu kesalahan Ahok.
Di pemilih Muslim, mereka yang menyatakan Ahok bersalah sebesar 77.90 %.
Sementara di pemilih non-Muslim, yang menyatakan Ahok bersalah sebesar 21.20 %.
Ada 33.30 % mereka yang non-Muslim yang menyatakan Ahok tidak bersalah.
Sementara, sebesar 45.50 % dari pemilih non Muslim tidak bersikap.
Respons pemilih Muslim dan non-Muslim ternyata sangat berbeda soal Ahok untuk kasus surat Al Maidah.
Khusus di pemilih Islam, jika dijabarkan lagi, maka mereka yang Muslim dan menjadi anggota organisasi Islam, cenderung lebih besar prosentasenya menyalahkan Ahok soal surat Al maidah 51, dibanding mereka yang tidak berafiliasi sama sekali.
Baik anggota NU, Muhammadiyah, FPI, rata-rata diatas 80 % menyalahkan Ahok.
Sementara, yang tidak berafiliasi dengan Ormas Islam manapun sebesar 64.80 % menyatakan, Ahok salah.
Muslim yang taat (salah satu indikator yang digunakan adalah sering sholat lima waktu di masjid), juga lebih besar menyalahkan Ahok dibanding mereka yang kurang taat (80. 50 % vs 72.40 %).
Selain menilai pernyataan Ahok sebagai sebuah kesalahan, mayoritas publik pun menyatakan pernyataan Ahok soal Al Maidah Ayat 51 itu bentuk penistaan agama.
Ini persepsi publik, terlepas dari proses hukum yang berjalan.
Sebesar 65.7 % menyatakan pernyataan Ahok yang menyentil surat Al Maidah ayat 51 adalah bentuk penistaan agama dan hanya 13.5 % yang menyatakan pernyataan Ahok bukan penistaan agama.
Mayoritas publik pun mendukung adanya proses hukum terhadap Ahok meskipun Ahok telah meminta maaf.