Pejabat Bakamla yang Kena OTT KPK Bikin Geram Netizen "Dosa Besar Anda Pak!"
Sebuah fakta mengejutkan tentang seorang pejabat Bakamla yang kena OTT KPK bikin geram netizen. Respon-respon netter bermunculan dan beri hujatan.
Penulis: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah fakta mengejutkan tentang seorang pejabat Bakamla yang kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bikin geram netizen. Respon-respon netter bermunculan dan beri hujatan, Kamis (15/12/2016).
Deputi Informasi, Hukum dan Kerjasama (Deputi Inhuker) Bakamla, Eko Susilo Hadi yang kena OTT bikin geram netizen.
Kabar kalau Eko Susilo bohong keterlaluan bikin kolom komentar berita berjudul: Izin Mau Makamkan Keluarga, Eko Susilo Hadi Ketahuan Terima Duit di Ruang Kerja terisi komentar-komentar miring.
"Waduh bener2 sye*** ini orang, Demi dpt duwit haram sampe menjual mayat saudaranya, pantesnya di kubur hidup2 nih koruptor," tulis akun Facebook dengan nama Sarwo Banjarnegara.
"Diawali dengan "rangkaian kebohongan". Tuhan pasti murka." Imbuh Toni Suhardjito.
"Dosa besar anda Pak....!" Komentar akun dengan nama Mahameru.
"Tega2 nya keponakan sendiri dibilang mati." Imbuh Tria.
"MUNGKIN SAUDARANYA SDH MENINGGAL 10 TAHUN YANG LALU..KWKKWKKWK," tambah Misrawi Saja.
Masih ada beberapa komentar negatif lainnya akibat ulah pejabat ini.
Sebenarnya bukan hanya perilaku korupsi yang disayangkan netizen namun cara ia untuk izin tidak masuk kantor yang ternyata kena OTT KPK ini yang disayangkan oleh netter.
Eko Susilo dinilai melakukan kebohongan yang keterlaluan.
Bohong keterlaluan
Seperti dilaporkan Abdul Qodir Tribunnews.com, Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Madya TNI Arie Soedewo sangat terkejut mendengar kabar anak buahnya, Eko Susilo Hadi, ditangkap petugas KPK di ruang kerja kantor lama Bakamla, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016) pagi.
Ia sempat tak percaya kabar itu lantaran sebelumnya Eko Susilo Hadi meminta izin kepadanya untuk tak masuk ke kantor dan mengikuti gladi bersih upacara HUT ke-2 Bakamla di kantor baru dengan alasan hendak mengikuti pemakaman saudaranya.